SISTEM KERJA INJEKSI
MOBIL DIESEL MITSUBISHI KUDA 2000
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI PT SURYA SINDORO SUMBING WOOD INDUSTRI
Jl. Raya Wonosobo-Purworejo Sapuran Wonosobo
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar ahli madya
Jurusan teknik mesin
Disusun oleh :
AGUS MUNAJAT
9007051
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
WONOSOBO
2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan perkembangan industri yang semakin pesat sekarang ini banyak dibutuhkan mesin yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Injeksi lahir, sesuai dengan tutuntan zaman. Untuk menjaga lingkungan makin bersih dan konsumsi bahan bakar juga bisa makin irit. Kerjanya tidak lagi secara mekanis, tetapi elektromekanis. Sistem injeksi dilengkapi dengan komputer yang merupakan 'otak' untuk mengatur kerjanya.
Keuntungan dari sistem injeksi dibandingkan karburator yaitu menghasilkan tenaga besar, lebih efisien dan rendah emisi karena campuran bahan bakar dan udaranya akurat. Hal inilah yang menjadikan pembakaran lebih sempurna.
Mitsubishi Kuda adalah kendaraan jenis Van, Kata van adalah singkatan dari kata karavan,/kendaraan bertutup. Van adalah kendaraan yang digunakan untuk mengangkut barang atau orang. Van ada kalanya dirancang khusus atau ada pula yang dimodifikasi dari mobil sedan, biasanya dengan bak terbuka. Kompetitor yang mirip dengannya adalah Isuzu Panther dan Toyota Kijang. Mitsubishi Kuda terbagi dalam dua tipe mesin yaitu bensin dan diesel.
Motor Diesel tidak menggunakan pengapian . Prinsip kerjanya menggunakan efek pemompaan udara, bila udara dimampatkan maka suhu dan tekananya menjadi naik , setelah itu barulah disemburkan bahan bakar sehingga terjadilah pembakaran . Dengan demikian untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang bahan bakar diperlukan tekanan yang tinggi agar bahan bakar bisa dikabutkan dengan baik , hal ini menyebabkan sistem pasokan bahan bakarnya lebih rumit dibandingkan dengan motor bensin.
Adapun penyebab motor diesel lebih banyak dipergunakan karena :
Hemat dan murah dalam pemakaian bahan bakar .
Tingkat polusi yang diakibatkan oleh gas buang terhadap udara lebih rendah .
Bahan bakar diesel mengandung lebih banyak energi panas dan menghasilkan tenaga lebih besar .
Untuk menghasilkan daya yang besar, dimensi lebih kecil jika dibandingkan dengan karburator engine .
Kemampuan tinggi untuk bertahan tetap hidup , waktu beroperasi pada putaran rendah dengan beban berat .
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah penting untuk diperhatikan dan digunakan acuan agar masalah yang akan di analisis spesifik dan sistematis. Batasan masalahnya adalah:
Sistem kerja injeksi pada mobil diesel misubishi kuda tahun 2000
Perawatan sistem injeksi pada mobil diesel misubishi kuda tahun 2000
1.3 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan praktek kerja lapamgan antara lain :
1. Mengetahui sistem kerja injeksi mobil diesel mitsubishi kuda 2000
2. Menganalisis permasalahan yang ada pada sistem injeksi mobil diesel mitsubishi kuda 2000
1.4 Manfaat Kerja Praktek
A. Bagi Mahasiswa
1.Memperoleh pengetahuan secara langsung dan nyata.
2.Mampu mengaplikasikan pengetahuannya di lapangan kerja.
B. Bagi Akademis
1.Terjalin hubungan kerja sama antara perguruan tinggi dengan perusahaan.
Sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
C. Bagi Perusahaan
1. Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pendidikan.
2. Mengetahui kualitas sumber daya manusia yang dapat dijadikan calon tenaga kerja.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan untuk menyusun laporan Kerja Praktek ( KP ) adalah :
Metode Observasi
Adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung objek penelitian.
Metode Studi Literatur
Metode pengumpulan data dengan cara membaca literatur yang sesuai dengan objek kerja praktek dan memahami serta mencatat data yang dibutuhkan.
Metode wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara bertanya secara langsung kepada pihak yang mempunyai hubungan seperti pembimbing lapangan, Operator, Dosen pembimbing.
4. Metode Praktek
Metode pengumpulan data dengan cara melakukan kerja praktek pada perusahaan dan berhubungan langsung dengan barang yang digunakan untuk kerja praktek.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistem laporan kerja praktek, dimaksudkan untuk memberikan laporan kerja praktek. Beriku merupakan uraian dari bab-bab dalam laporan kerja praktek adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan kerja praktek, manfaat keja praktek, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB III LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang tinjauan umum tentang sistem injeksi .Dan menjelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organ sistem tenaga kerja, kesejahteraan karyawan dan lokasi kerja praktek.
BAB III METODOLOGI
Menjelaskan tentang tata cara rangkaian kegiatan secara garis besar yang akan dilakukan untuk mengatasi gangguan sistem injeksi pada mobil misubishi kuda 2000.
BAB IV PEMBAHASAN
Menguraikan tentang tata cara pemeliharaan system injeksi antara lain pemeriksaan pluyer ( torak ) didalam suatu silinder dengan kelonggaran 0,001 mm, pemeriksaan dan pembersihan pompa bahan bakar, pemeriksaan nosel ( pengabut ), pemeriksaan pada Governor,dan pemeriksaan timer.
BAB V KESIMPULAN
Mengenai kesimpulan dan saran-saran, kesimpulan merupakan pernyataan tentang hasil pembahasan masalah dan saran yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan masukkan untk memajukan bengkel dimasa yang akan datang.
BAB. II LANDASAN TEORI
Sistem injeksi berkembang secara bertahap.Pada awal 1980-an, dengan berkembangnya teknologi komputer, sistem injeksi bensin juga mengalami perubahan.
. Pada sebagian besar mesin mobil sekarang, injektornya berada di mulut masuk ruang bakar mesin atau dekat dengan katup isap. Setiap silinder menggunakan satu injektor. Karena itu produsen menyebut sistem injeksi dengan multipoint injection (MPI). Sebelumnya juga ada yang disebut Throttle Body Injection, injektor yang digunakan satu dan dipasang di tempat yang biasanya dihuni oleh karburator.
Dengan sistem injeksi yang dikontrol secara elektronik, mesin mampu beradaptasi untuk bekerja secara efisien dan efektif sesuai kondisi lingkungan. Misalnya, berdasarkan perubahan suhu, kelembaban udara, ketinggian tempat, beban mesin at, kecepatan, jenis bahan bakar dan sebagainya. Untuk ini, sistem dilengkapi alat pengindera atau sensor-sensor plus saklar yang selanjutnya mengirimkan informasi ke otak mesin yang disebut Engine Control Module (ECM) atau Engine Control Unit (ECU).
Cara kerja sistem injeksi bahan bakar elektronik adalah bahan bakar ditekan oleh pompa bertekanan tinggi (high pressure regulator fuel pump) melalui fuel rail menuju injector/nozzle yang mengarah ke ruang bakar (combustion chamber). Buka tutup injector ini diatur oleh ECU (electronic control unit) yang juga mengatur sistem pengapian (ignition). Secara singkat kebutuhan bahan bakar mesin diatur oleh ECU berdasarkan data yang diterima dari beberapa sensor seperti O2 sensor, throttle body position sensor, dan mass flow sensor yang membaca berapa banyak udara yang masuk ke throttle body. Sedangkan dalam sistem karburator, bahan bakar ikut masuk ke ruang bakar (pengabutan) menggunakan udara vakum melalui spuyer (main jet & pilot jet) yang diperoleh dari isapan piston sehingga akurasi campuran bahan bakar dan udara masih rendah.
Dalam mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Sebelumnya udara yang diisap telah dikompresi dalam ruang bakar sampai tekanan dan temperatur menjadi naik. Naiknya tekanan dan temperatur mengakibatkan bahan bakar menyala dan terbakar sendiri. Untuk memperoleh tekanan kompresi yang tinggi saat putaran mesin rendah, banyaknya udara yang masuk ke dalam silinder harus besar tanpa menggunakan throttle valve untuk membatasi aliran dari udara yang dihisap memiliki pengaruh besar terhadap terjadinya pembakaran sendiri (self-ignition) yang dapat menentukan output. Efisiensi pengisapan adalah suatu hal yang penting. Untuk bahan bakar mesin diesel menggunakan minyak diesel (solar). Bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar, dan dapat terbakar secara spontanitas oleh adanya temperatur udara yang tinggi. Tingginya temperatur udara yang dikompresikan dapat mempermudah bahan bakar untuk terbakar secara spontanitas. Nilai kemampuan bahan bakar diesel untuk cepat terbakar adalah angka cetane (cetane number). Dengan demikian dalam sebuah mesin diesel, output mesinnya dikontrol oleh pengontrol banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan. Penggunaan perbandingan kompresi yang tinggi dan bahan bakar dengan titik bakar (ignition point) yang rendah akan memperbaiki kemampuan terbakarnya bahan bakar.
Dalam perkembangan teknologi otomotif tidak hanya tertuju pada perkembangan desain dan karakteristik mesin khususnya pada mesin mobil saja , akan tetapi juga terhadap pengembangan tentang sistem penyaluran bahan bakar dan udara . Dimana telah diterapkan pada sistem saluran bahan bakar dan aliran udara dengan menggunakan sistem pompa injeksi pada motor diesel yang mempunyai keuntungan dan kehandalan lebih dibandingkan dengan sistem karburator yang pada umumnya dipakai pada motor bensin .
Perancancangan sistem injeksi bahan bakar dan aliran udara pada motor diesel ini berdasarkan pada banyaknya jenis mobil ini digunakan oleh masyarakat , dimana pada perkembangan teknologi otomotif ( mobil ) saat ini mengarah pada penggunaan sistem injeksi untuk penyaluran atau distribusi bahan bakar dan udara.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar