Pengrajin batik Desa Talunombo Kecamatan Sapuran belakangan ini kebanjiran order.
Pasalnya, batik khas Wonosobo tersebut gencar dipromosikan oleh pejabat di lingkungan Pemkab. Bupati dan wakil
bupati dalam setiap kesempatan memamerkan batik Talunombo agar masyarakat terpikat. Batik ini cukup unik dengan
menampilkan motif-motif khas flora kota dingin. Seperti motif carica, purwaceng dan banyak lainnya. Itulah yang
membedakan dengan batik dari daerah lain.
Kelompok batik Talunombo terdiri dari 21 orang yang kebanyakan adalah ibu-ibu rumah tangga. Kerajinan ini
sebenarnya sudah lama digeluti oleh warga setempat. Namun, karena keterbatasan ketrampilan, belum bisa
dikembangkan. Mereka hanya menjual batik dalam bentuk mentahan alias hanya motif sehingga harga jualnya rendah.
Sampai akhirnya para pengrajin mendapatkan pelatihan intensif yang difasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan. Kini mereka sudah piawai membuat batik cap maupun tulis.
“Sekarang kami kewalahan menerima order. Terutama dari para pegawai negeri sipil,”kata ketua kelompok
pengrajin batik Talunombo Ny. Alfiah tanpa menyebut berapa order setap hari. “Pokoknya banyak, kalau
dibanding dulu sebelum dipromosikan,”timpalnya.
Untuk menunjang produksi, pengrajin menerima bantuan peralatan tenun dari gubernur sebanyak 10 unit dan 3 unit
perangkat batik lainnya. Dengan adanya peralatan itu sangat membantu dalam berproduksi. Mereka juga lebih
bersemangat dalam menghasilkan karya.
Untuk sementara pemasaran masih fokus pada pasar lokal karena permintaan cukup tinggi. Harga jual batik per potong
dengan ukuran sekitar 2 x 2 meter Rp 55 – 70 ribu untuk jenis batik cap. Sedangkan batik tulis lebih mahal yakni
Rp 130 ribu per potong.
Promosi memang digencarkan untuk mengangkat hasil karya ibu-ibu warga desa tersebut. Antara lain pernah
ditampilkan dalam peragaan busana oleh Arumsari Modelling di teras Sasana Adipura Kencana pada bulan September
tahun lalu dalam bazaar Ramadan Dharma Wanita Persatuan (DWP).
Untuk mendukung promosi batik, Wabup H. Muntohar dan Bupati Kholiq Arif mengimbau para PNS mengenakan batik
Talunombo. Terlebih lagi, dalam surat edaran bupati, ditentukan para PNS mengenakan batik pada hari Kamis dan
Sabtu. Sebelumnya ketentuan mengenakan batik, hanya pada hari Sabtu. (RaSe)
Wonosobo Cyber Community
http://
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar