Proposal Tugas Akhir
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar ahli madya
Jurusan teknik mesin
Disusun Oleh:
AGUS MUNAJAT
NIM : 9007051
FAKULTAS ILMU TEKNIK DAN KOMPUTER ( FITK)
UNIVERSITAS SAINS AL QUR'AN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DIWONOSOBO
2010
DAFTAR ISI PROPOSAL
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI PROPOSAL ii
I JUDUL 1
II LATAR BELAKANG MASALAH 1
III PENEGASAN ISTILAH 2
IV RUMUSAN PERMASALAHAN 2
V TUJUAN PENELITIAN 3
VI LANDASAN TEORI 3
VII METODE PENELITIAN 4
VIII SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR 4
DAFTAR PUSTAKA 10
DAFTAR RIWAYAT HIDUP 12
RANCANGAN DAFTAR ISI TUGAS AKHIR 13
I. JUDUL
SISTEM KERJA INJEKSI MOBIL DIESEL MITSUBISHI KUDA 2000 ( Laporan Studi Kasus di PT Surya Sindoro Sumbing Wood Industri ).
II. LATAR BELAKANG MASALAH
Dengan perkembangan industri yang semakin pesat sekarang ini banyak dibutuhkan mesin yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari. Injeksi lahir, sesuai dengan tutuntan zaman. Untuk menjaga lingkungan makin bersih dan konsumsi bahan bakar juga bisa makin irit. Kerjanya tidak lagi secara mekanis, tetapi elektromekanis. Sistem injeksi dilengkapi dengan komputer yang merupakan 'otak' untuk mengatur kerjanya. Pada motor diesel untuk menyalurkan bahan bakar ke pengabut atau nosel dipakailah bahan bakar dengan tekanan yang tinggi. Jenis pompa tersebut yang paling popular adalah Pompa Bosch. Fungsi pompa bahan bakar ini adalah memasukan bahan bakar solar ke dalam ruang bakar pada saat yang telah ditetapkan dalam jumlah yang sesuai dengan daya yang harus dihasilkan.
PT.Surya Sindoro Sumbing Wood Industri adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri pengolahan kayu yang berlokasi di desa Sedayu kecamatan Sapuran kabupaten Wonosobo,Jawa Tengah beralamat di Jalan Raya Purworejo Km 13 Sapuran Wonosobo 56373. Beberapa produk kayu olahan yang dihasilkan oleh PT.Surya Sindoro Sumbing Wood Industri yaitu jenis laminated board t adalah able top, barecore, beam, drawer side dan Do It by Yourselft (DIY) atau bahan handycraft dan bentuk furniture antara lain solid door, case front, door panel dan flooring. Sasaran daerah pemasaran pada dasarnya tidak dibatasi oleh faktor geografis tertentu, namun pembeli yang sesuai dengan target perusahaan selama ini semuanya ke luar negeri seperti Jepang, Amerika dan negara-negara di Eropa.
Mitsubishi Kuda adalah kendaraan bermesin diesel jenis Van/kendaraan bertutup yang digunakan sebagai operasional pabrik.Adapun mereknya Mitsubishi kuda 2000 biasanya digunakan untuk mengangkut barang dan orang,terutama kegiatan pemasaran keluar kota,seperti magelang,semarang,Jogjakarta dan Jakarta. Adapun alasan mobil Mitsubishi Kuda 2000 dipergunakan sebagai operasional di PT.SSWI karena :
1. Hemat dan murah dalam pemakaian bahan bakar .
2. Tingkat polusi yang diakibatkan oleh gas buang terhadap udara lebih rendah .
3. Bahan bakar diesel mengandung lebih banyak energi panas dan menghasilkan tenaga lebih besar .
4. Untuk menghasilkan daya yang besar, dimensi lebih kecil jika dibandingkan dengan karburator engine .
5. Kemampuan tinggi untuk bertahan tetap hidup , waktu beroperasi pada putaran rendah dengan beban berat .
Dengan berbagai hal di atas, maka penulis terdorong unuk mengangkat permasalahan dengan judul: SISTEM KERJA INJEKSI MOBIL DIESEL MITSUBISHI KUDA 2000 (Laporan Studi Kasusdi Pt Surya Sindoro Sumbing Wood Industri )
III. PENEGASAN ISTILAH
A. Sistem kerja injeksi
Adalah adalah suatu sistem pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar di dalam silinder dimana terjadi pengabutan sejumlah bahan bakar yang disemprotkan menentang udara bersuhu tinggi,dimana pengabutan bahan bakar dilakukan oleh alat pengabut ( injector ) yang ditempatkan mrnghadap ke dalam ruang bakar silinder.
B. Mobil diesel mitsubishi kuda 2000
Mobil diesel Mitsubishi Kuda 2000 adalah kendaraan jenis Van/kendaraan bertutup Yang diprodulsi oleh Mitsubishi Corporation Ltd, Japan dan dipasarkan di Indonesia sebagai kendaraan pengangkut barang dan orang.Mobil jenis ini ada yang dirancang khusus ada pula yang dimodifikasi dari mobil sedan. Mitsubishi Kuda terbagi dalam dua tipe mesin yaitu bensin dan diesel.
C. PT. Surya Sindoro Sumbing Wood Industri
PT. Surya Sindoro Sumbing Wood Industri Adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri pengolahan kayu yang berlokasi di desa Sedayu kecamatan Sapuran kabupaten Wonosobo,Jawa Tengah beralamat di Jalan Raya Purworejo Km 13 Sapuran Wonosobo 56373.
IV. RUMUSAN PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang maka penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan penulis angkat dalam penulisan tugas akhir ini dengan judul: SISTEM KERJA INJEKSI MOBIL DIESEL MITSUBISHI KUDA 2000 (Laporan Studi Kasus di PT Surya Sindoro Sumbing Wood Industri )
1. bagaimana sistem kerja injeksi mobil diesel mitsubishi kuda 2000
2. Bagaimana menganalisa trouble soting pada mobil diesel mitsubishi kuda 2000
V. TUJUAN PENELITIAN
Dengan menyimak pokok permasalahan yang dikemukakan di atas,tujuan yang hendak dicapai penulisan tugas akhir ini ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem injeksi pada mobil Mitsubishi kuda 2000
2. Untuk mengetahui trouble shoting pada mobil diesel mitsubishi kuda 2000
VI. LANDASAN TEOR1
A. SISTEM INJEKSI
Sistem injeksi adalah suatu sistem pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar di dalam silinder dimana terjadi pengabutan sejumlah bahan bakar yang disemprotkan menentang udara bersuhu tinggi,dimana pengabutan bahan bakar dilakukan oleh alat pengabut ( injector ) yang ditempatkan menghadap ke dalam ruang bakar silinder.
Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna di dalam ruang bakar silinder diperlukan dua hal yaitu tekanan injeksi bahan bakar dari mulut pengabut dan tekanan kimpresi udara didalam ruang bakar silinder yang cukup tinggi menurut batas tekanan tertentu yang sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuatannya motor tersebut.Biasanya tekanan injeksi sekitar 180 – 350 barometer dan tekanan kompresi antara 30 – 55 barometer. ( Ref 1 hal 50 )
Sistem injeksi mesin diesel dilengkapi pompa injeksi model bosch yang sanggup memberikan sejumlah bahan bakar yang tepat untuk segala kondisi kerja mesin.Tujuan injeksi adalah meninjeksi bahan bakar yang bersih ke dalam ruang bakar dalam jumlah dan waktu tertentu. ( Ref 2 hal 62 – 63 )
B. MOBIL DIESEL
Motor diesel adalah suatu motor bakar yang pada langkah pertama menghisap udara murni dari saringan udara ,sedang pemasukan bahan bakar dilakukan pada akhir langkah kompresi yang mempunyai tekanan tinggi dan menghasilkan suhu yang mampu menyalakan bahan bakar .Proses penyalaannya bukan dengan loncatan busi (dengan arus listrik ) tetapi langkah isap hanya udara segar saja yang masuk ke dalam silinder.Pada waktu torak hampir mencapai TMA (titik mati atas ) bahan bakar disemprotkan melalui nosel injeksi atau pengabut ke dalam ruang bakar silinder.Karena tekanan yang sangat tinggi pada ruang bakar maka terjadilah penyalaan untuk pembakaran ,dengan sendirinya suhunya pun menjadi tinggi karena tekanan kompresi tersebut. . ( Ref 1 hal 22 )
C. PERBANDINGAN DIESEL DAN BENSIN
Pada motor diesel komponennya berbeda dengan motor bensin,dimana sistem pembakaran bahan bakar solarnya tidak memerlukan aliran listrik,tetapi baterai dipakai juga dalam mesin diesel yang berguna untuk menjalankan motor stater pada awal menjalankan putaran mesin .Pada motor diesel tidak digunakan arus listrik sebagai komponen utama ,baterai atau aki yang terdapat pada motor diesel hanya berfungsi untuk menggerakan motor stater saja. Perbedaan pokok antara mesin diesel dan motor bensin adalah dalam penggunaan bahan bakar dan cara pemberian bahan bakar serta cara pembakarannya Pada motor bensin campuran udara dan bensin dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar dengan bantuan percikan bunga api dari busi.Pada motor diesel yang dihisap hanya udara saja dan dikompresikan sampai tekanan dan teemperatur naik.bahan bakar diinjeksikan atau dikabutkan ke dalam silinder mendekati akhir langkah kompresi melalui pengabut ( nosel ) dari pompa injjeksi dan bahan bakar terbakar dengan sendirinya maka perbandingan kompresi harus berada antara 15 – 22 dan tekanan kompresi antara 26 – 40 kg / cm .
Perbedaan motor diesel dengan motor bensin adalah sebagai berikut:
a) Bahan bakar yang dipakai adalah solar yang harganya lebih murah dibanding dengan harga bensin.
b) Pada mesin diesel tidak menggunakan busi sebagai alat penyala bahan bakar bensin tetapi menggunakan pengabut/injector yang berfungsi untuk menyemprotkan minyak solar ke ruang bakar,dimana penyalaan bahan bakar solar disebabkan oleh udara yang bertekanan tinggi pada ruang bakar dan sebagai alat pembantu untuk memudahkan pemanasan di ruang bakar dipasang busi pijar atau glow plug.
c) Adanya pompa bahan bakar khusus dari Pompa Bosch dengan regulator atau pengatur putaran mesin dan pengatur banyaknya bahan bakar yang dipompa sehubungan kecepatan yang dikehendaki.
d) Suara yang dihasilkan lebih besar dan suaranya sekali besar-sekali kecil (dari suara dapat dibedakan antara mesin diesel atau bensin).
e) Pemeliharaan lebih rumit dan lebih sering dilakukan.
f) Lebih cocok untuk pengoperasian mesin yang lebih lama,kalau pada mesin-mesin bensin biasa hidup dan dimatikan dalam hitungan menit tetapi mesin diesel tidak cocok untuk penggunaan mesin yang sebentar hidup-sebentar dimatikan.
g) Secara visual untuk membedakan antara motor bensin dengan motor diesel adalah:
1) Pada motor bensin terlihat letak busi,distributor dan karburator.
2) Pada mesin diesel terlihat letak pengabut/nosel injector,pompa Bosch,pompa injeksi (tidak ada karburator’tidak ada busi’dan tidak ada distributor).
D. TROUBEL SHOTTING
Permasalahan yang sering terjadi pada mobil diesel mitsubishi kuda 2000 adalah putaran mesin tidak bertambah dengan halus sesuai injakan pedal gas,kemunginan penyebabnya yaitu:
a) Pompa injector atau nosel tidak bekerja dengan baik
b) Waktu injeksi BBM tidak tepat.
c) Kebocoran gas dari ruang bakar.
Maka pemeriksaan dan perbaikanya adalah:
a) Bila penyemprotan tidak bekerja dengan baik,maka perkabutan dan pembakaran yang terjadi tidak sempurna.periksalah pipa penghubung antara pompa injector dan nosel,barangkali ada kebocoran,kencangkan bila ada baut yang longgar.periksa juga sambungan sambungan antara governor dan pompa.nyalakan mesin, kendorkan mur pengencang pipa bahan bakan bakar pada salah satu nosel.biarkan BBM menetes dari mur.Bila putaran mesin terganggu atau bergeter lebih keras,berarti nosel berfungsi.Sebaliknya,bila putaran masin tidak berubah,nosel tidak berfungsi.Periksa setiap nosel,jika ada yang rusak bawa ke bengkel.
b) Cam atau rolerr-nya aus,sehingga penyemprotan tidak tepat,ganti dengan yang baru.
c) Kebocoran bisa keluar dari katup-katupnya isap atau buang,pegas katup,cincin torak atau paking silinder.Biasanya ditandai dengan gas buang berwarna putih yang berarti ada sebagian oli masuk ruang bakar dan ikut terbakar,atau oli terlalu cepat berkurang.Dalam hal ini perbaikan besar perlu dilakukan di bengkel.
VII. METODE PENELITIAN
Dalam penulisan tugas akhir ini Penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data melalui penelitian perpustakaan atau library research.
2. Metode Analisis Data
Yaitu metode dengan mencari data-data yang ada di perpustakaan untuk melengkapi penelitian. Penelitian ini menggunakan metode-metode antara lain:
a. Metode Deduktif
Berfikir deduktif adalah proses pendidikan yang berangkat dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena atau teori yang menggeneralinasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan.
b. Metode Induktif
Yaitu cara berfikir dengan meneliti persoalan-persoalan dengan berlandaskan pada fakta yang khusus kemudian ditarik menjadi pemecahan yang bersifat umum.
VIII. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah merupakan gambaran umum dari urutan pembahasan guna lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi pembahasan dalam tugas akhir ini penulis membuat sistematika yang tersusun sebagai berikut
a. Bagian muka
b. Bagian isi
c. Bagian akhir
Adapun bagian-bagian tersebut dijabarkan sebagai berikut,
1. Bagian muka berisi judul dan daftar isi
2. Bagian kedua berupa isi tugas akhir yang memuat antara lain :
BAB I : Pendahuluan yang isinya merupakan pengantar menuju tugas akhir agar lebih mudah memahami maksud dan tujuan penulisan tugas akhir
BAB Pendahuluan ini meliputi latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir
BAB II : Sistem injeksi pada mobil diesel Mitsubishi kuda GLX 2000
BAB III : Metode perawatan mobil Mitsubishi kuda GLX 2000 di PT.SSSWI
BAB IV : Berisi tentang analisis Sistem injeksi dan troubeel shoting pada mobil diesel
BAB V : Penutup, terdiri dari: Kesimpulan, saran-saran dan penutup.
3. Bagian akhir ini terdiri dari Daftar pustaka, lampiran-lampiran serta daftar riwayat hidup penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Ali, - Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Pustaka Amini, Jakarta
Tim Fakultas Teknik, - Pedoman Penulisan Karya Tulis Fakultas Teknik UNSIQ. Wonosobo. 2009
Daryanto,Drs - Motor Diesel Pada Mobil, Cv. Y RAMA WIDYA Bandung 2004
Daryanto,Drs - Dasar -Dasar Teknik Mobil Bumi Aksara
Danu Permana, - Merawat dan Memperbaiki Mobil Diesel Puspa Awara Jakarta 2000
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : AGUS MUNAJAT
NIM : 9007051
Tempat Tanggal Lahir : Wonosobo, 24 December 1981
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Talunombo, RT 02 RW 03 Sapuran, Wonosobo
Pendidikan : 1. MI Ma'arif Talunombo Sapuran, lulus tahun 1995
2. SLTP NEGERI Sapuran, Wonosobo, lulus tahun 1998
3. SMA Takhasus Al Qur'an Kalibeber, Wonosobo, lulus tahun 2001
Semester V Falkultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Sains Al Qur'an (UNSIQ ) Jawa Tengah di Wonosobo.
Wonosobo. 20 Januari 2010
Penulis
AGUS MUNAJAT
NIM. 9007051
DAFTAR ISI TUGAS AKHIR
HALAMAN SAMPUL (JUDUL)
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGAJUAN TUGAS AKHIR
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
HALAMAN KATA PENGANTAR
HALAMAN DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Penegasan Istilah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Metode Penelitian
F. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III METODOLOGI
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
C. Kata penutup
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Selasa, 05 Januari 2010
pneumatik hidrolik
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini sehingga kami sebagai mahasiswa jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan ilmu Komputer universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo dapat melaksanakan tugas penyusunan makalah ini dengan tanpa halangan suatui apapun.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan, dalam penyusunan makalah ini baik dari segi penulisan maupun dari isinya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif guna menambah wawasan penulis san bagi semua pihak yang terkait sehingga makalah ini dapat digunakan sebagai referensi dengan lebih baik. . Harapan penulis semoga makalah ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan terutama mahasiswa fakultas teknik mesin universitas sainsa al-quran dan semua masyarakat pada umumnya.
Wonosobo, Desmber 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… iii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………… 1
BAB II.DASAR –DASAR PNEUMATIK……………………………….. 2
BAB. III SISTEM HIDROLIK…………………………………………… 3
BAB I. PENDAHULUAN
Hidrolika merupakan sebuah cabang dari ilmu yang meneliti arus zat air melalui pipa-pipa dan pembuluh-pembuluh tertutup, maupun dalam kanal-kanal terbuka dan sungai-sungai. Kata hidrrolik berasal dari kata “hudor” (bahasa Yunani), yang berarti air. Didalam teknik hidrolika berarti: penggerakan penggerakan,pengaturan-pengaturan dan pengendalian-pengendalian, dimana berbagai gaya dan gerakan kita peroleh dengan bantuan tekanan suatu zat cair (air,minyak atau gliserin).Dewasa ini sistem hidrolik banyak digunakan dalam berbagai macam industri makanan, industri minuman, industri permesinan, industri otomotif, hingga industri pembuatan robot. Sehingga pengetahuan tentang komponen dari sistem hidrolik sangat penting dalam semua cabang industrial.Untuk meningkatkan efektifitas dan produktivitas maka sekarang ini sistem hidrolik banyak dikombinasikan dengan sistem lain seperti : sistem elektrik/elektronik, pneumatik, mekanik dan sebagainya sehingga akan didapat unjuk kerja dari sistem hidrolik yang lebih optimal.
Sedangkan Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani “pneuma” yang berarti “nafas” atau “udara”. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat.Sistem pneumatik (pneumatic system) adalah semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan, serta dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu kerja.Udara mampat adalah udara atmosfer yang diisap oleh kompresor dan dimampatkan dari tekanan normal (0,98 bar) sampai tekanan yang lebih tinggi (antara 4 – 8 bar).Pada mulanya pemakaian udara mampat terbatas untuk alat-alat kerja dengan peralatan tumbuk atau putar. Namun dengan perkembangan teknologi, mekanisasi dan otomatisasi, maka setelah Perang Dunia II banyak digunakan pada proses produksi.
BAB II.DASAR –DASAR PNEUMATIK
A. Karakteristik Udara Mampat
Dalam jangka waktu yang relatif singkat, penggunaan sistem kontrol pneumatik sudah sedemikian luasnya. Salah satu alasannya adalah bahwa udara mudah diperoleh dan murah.Karakteristik-karakteristik udara mampat berkaitan dengan penerapan pada sistem kontrol pneumatik :
a) Jumlah udara tersedia di mana saja dan dalam jumlahyang tak terhingga.
b) Pengangkutan udara mampat dapat diangkut dengan mudah melalui saluran pipa-pipa atau selang. Di sini tidak dibutuhkan saluran balik, karena udara bekas dapat langsung dibuang di udara bebas
c) Penyimpanan kompresor tidak harus selalu beroperasi.Udara mampat dapat disimpan di dalam tangki.
d) Suhu udara mampat tahan terhadap perubahan suhu.Hal ini menjadikan jaminan kerja yang lebih besar dari sistem kontrol pneumatik.
e) Tahan ledakan udara mampat tidak menyebabkan bahaya ledakan atau kebakaran.
f) Kebersihan udara mampat bersih. Bila terdapat kebocoran saluran atau komponen, maka tidak akan menyebabkan polusi.
g) Konstruksinya sederhana sehingga komponen- komponennya murah.
h) Kecepatan udara mampat dapat mencapai kecepatan aliran yang tinggi (kecepatan operasi silinder pneumatik adalah 1 – 2 m/s)
i) Pengaturan kecepatan dan gaya dari udara mampat serta peralatan pneumatik dapat diatur secara tak terbatas.
j) Tahan beban lebih peralatan pneumatik dan perlengkapanoperasinya dapat dibebani lebih hingga berhenti. Suatu jaringan pneumatik dapat diberi beban Hal ini menjadikan jaminan kerja yang lebih besar dari sistem kontrol pneumatik.
B. Konstruksi Sistem Pneumatik
Yang dimaksud dengan konstruksi sistem pneumatik di sini adalah konstruksi rangkaian komponen-komponen pneumatik yang lengkap. Secara umum komponen-komponen pneumatik dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : unit tenaga, unit pengatur dan unit penggerak.
a. Unit Tenaga (power pack)
Unit ini berfungsi untuk membangkitkan tenaga fluida yaitu berupa aliran udara mampat. Unit tenaga ini terdiri atas kompresor yang digerakkan oleh motor listrik atau motor bakar, tangki udara (receiver) dan kelengkapannya, serta unit pelayanan udara yang terdiri atas filter udara, regulator pengatur tekanan dan lubricator.
1) Kompresor
Berfungsi untuk membangkitkan udara mampat. Menurut cara kerjanya, kompresor dibagi menjadi :
a) Kompresor pemindah.
Kompresor yang bekerja berdasarkan prinsip pemindahan. Udara dikempa oleh gerakan torak yaitu udara dimasukkan ke dalam ruangan kemudian dimampatkan.
b) Kompresor aliran.
Kompresor yang bekerja berdasar prinsip aliran udara.Udara disedot masuk ke dalam kompresor melalui satu sisi dan mengempanya dengan percepatan masa
2) Tangki Udara
Berfungsi untuk menampung dan menstabilkan pemakaian udara mampat serta dapat berfungsi untuk mendinginkan udara mampat yang terdapat di dalam tangki.
3) Unit Pelayanan Udara (sevice unit)
Bila udara mampat di dalam tangki udara akan didistribusikan ke seluruh sistem pneumatik harus diatur sedemikian rupa sehingga udara yang keluar memenuhi kriteria sebagai berikut :
a) Udara yang masuk ke dalam sistem harus bersih. Untuk itu udara yang keluar dari tangki harus disaring dengan filter.
b) Tekanan udara mampat yang masuk ke dalam sistem harus sesuai dengan tekanan operasi. Untuk itu perlu adanya alat pengatur tekanan (pressure regulator).
c) Udara yang masuk ke dalam sistem harus mampu melumasi komponen-komponen yang bergerak. Untuk itu udara harus dicampur dengan kabut oli. Hal ini dapat dicapai dengan adanya lubricator.
b. Unit Pengatur (control element)
Unit pengatur merupakan bagian pokok yang menjadikan sistem pneumatik termasuk sistem otomasi. Karena dengan unit pengatur ini hasil kerja dari sistem pneumatik dapat diatur secara otomatis baik gerakan, kecepatan, urutan gerak, arah gerakan maupun kekuatannya. Dengan unit pengatur ini sistem pneumatik dapat didesain untuk berbagai tujuan otomatis dalam suatu mesin industri.Fungsi dari unit pengatur ini adalah untuk mengatur atau mengendalikan jalannya penerusan tenaga fluida hingga menghasilkan bentuk kerja (usaha) yang berupa tenaga mekanik. Bentuk-bentuk dari unit pengatur ini berupa katup (valve) yang bermacam-macam. Katup adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas, menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.Menurut fungsinya katup-katup tersebut dibedakan menjadi 5 (lima) kelompok yaitu :
1) Katup Pengarah (directional control valves)
Katup ini berfungsi untuk mengontrol aliran dalam rangkaian dan melangsungkan fungsi-fungsi logic control.
2) Non-return Valve / Check Valve
Check valve adalah katup satu arah, artinya katup hanya dapat digunakan untuk satu arah aliran saja. Check valve dapat berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga sebagai pressure control.
3) Katup Pengatur Tekanan (pressure control valve)
Pengatur tekanan udara dilakukan untuk berbagai tujuan antara lain untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem pneumatik, untuk mengatur tekanan agar penggerak pneumatik dapat bekerja secara berurutan, untuk mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil Sehingga sesuai dengan tujuan penggunaan tersebut maka katup pengatur tekanan dibedakan menjadi beberapa macam antara lain : relief valve, sequence valve, dan lain-lain.
4) Katup Pengatur Aliran (flow control valve)
Katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang berarti mengatur kecepatan gerak piston (actuator).Fungsi dari pemasangan flow control valve pada rangkaian pneumatik antara lain untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston/motor pneumatik, untuk membatasi daya yang bekerja (daya = rata-rata aliran x tekanan), serta untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian pneumatik. Sehingga untuk memenuhi fungsi-fungsi tersebut di atas maka flow control valve dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain fixed flow control, variable flow control, flow control dengan check valve dan flow control dengan relief valve.
c. Unit Penggerak (actuator)
Unit ini berfungsi untuk mewujudkan hasil transfer daya dari tenaga fluida, berupa gerakan lurus atau gerakan putar. Penggerak yang menghasilkan gerakan lurus adalah silinder penggerak,sedangkan yang menghasilkan gerakan putar adalah motor pneumatik.
1) Silinder Pneumatik
Dalam sistem pneumatik, silinder penggerak dibedakan menjadi :
a) Silinder Kerja Tunggal
Pada silinder ini udara mampat bekerja hanya pada satu sisi. Untuk mengembalikan piston ke posisi semula digunakan pegas. Cara pemasangan pegas ada 2 (dua) macam, yaitu :
Ø Pegas dipasang pada sisi batang piston. Dalam hal ini pegas hanya berfungsi untuk mengembalikan piston ke posisi semula, sedangkan langkah kerja dilakukan oleh tekanan udara mampat. Silinder penggerak jenis ini biasanya digunakan untuk pencekaman, pengepresan,pengungkitan, pengangkatan dan sebagainya.
Ø Pegas dipasang pada sisi yang tanpa batang piston.Dalam hal ini pegas berfungsi sebagai pelaku langkah kerja, sedangkan udara mampat dari sebelah sisinya berfungsi untuk mengembalikan ke posisi semula yaitu posisi tidak kerja
b) Silinder Kerja Ganda
Silinder kerja ganda adalah apabila langkah kerja terjadi pada kedua belah sisi piston, jadi udara mampat mendorong pada sisi depan maupun sisi belakang secara bergantian.
2) Motor Pneumatik
Menurut bentuk dan konstruksinya, motor pneumatik dibedakan menjadi :
v Motor torak
v Motor baling-baling luncur
v Motor roda gigi
v Motor aliran
Karakteristik motor pneumatik :
v Kecepatan putaran dan tenaga dapat diatur secara tak terbatas. Batas kecepatan cukup lebar.
v Ukuran kecil sehingga ringan.
v Ada pengaman beban lebih.
v Tidak peka terhadap debu, cairan, panas dan dingin.
v Tahan ledakan.
v Mudah dalam pemeliharaan.
v Arah putaran mudah dibolak-balik.
BAB. III SISTEM HIDROLIK
A. Karakteristik Sistem Hidrolik
Dalam sistem hidrolik fluida cair berfunsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. Pada perinsipnya bidang hidromekanik (mekanika fluida) dibagi mejadi dua bagian seperti berikut :
a) Hidrostatik
yaitu mekanika fluida yang diam, disebut juga teori persamaan kondisi-kondisi dalam fluida.Yang termasuk dalam hidrostatik murni adalah pemindahan gaya dalam fluida. Seperti kita ketahui , contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.
b) Hidrodinamik
yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran (fluida yang mengalir).
Yang termasuk dalam hidrodinamik murni adalah perubahan dari energi aliran dalam turbin pada jaringan tenaga hidroelektrik.
Jadi perbedaan yang menonjol dari dua sistem di atas adalah dilihat dari fluida cair itu sendiri. Apakah fluida cair itu bergerak karena dibangkitkan oleh suatu pesawat utama (pompa hidrolik) atau karena beda potensial permukaan fluida cair yang mengandung energi (pembangkit tenaga hidro).
Perinsip dasar dari sistem hidrolik adalah karena sifatnya yang sangat sederhana. zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, zat cair hanya dapat membuat bentuk menyesuaikan dengan yang ditempatinya. Zat cair pada praktekya mempunyai sifat yang tidak dapat dikompresi, beda dengan fluida gas yang sangat mudah sekali dikompresi. Karena zat cair yang digunakan harus bertekanan tertentu, diteruskan kesegala arah secara merata, memberikan arah gerakan yang sangat halus. Hal ini sangat didukung oleh sifatnya yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya dan tidak dapat dikompresi.
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini dinaikkan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan kesilinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katupkatup.Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundurmaupun naik dan turun sesuai dengan pemasangan silinder yaitu arah horizontal maupun vertikal .
2. Keuntungan dan Kerugian Sistem Hidrolik
v Keuntungan-keuntungan sistem hidrolik antara lain:
a. Bila dibandingkan dengan metode tenaga mekanik mempunyai kelemahan pada penempatan posisi tenaga transmisinya. Lain halnya dengan tenaga hidrolik saluran-saluran tenaga hidrolik dapat ditempatkan pada setiap tempat. Tanpa menghiraukan posisi poros terhadap transmisi tenaganya seperti pada sistem tenaga mekanik. Tenaga hidrolik lebih fleksibel dalam segi penempatan transmisi tenaganya.
b. Dalam sistem hidrolik, gaya yang sangat kecil dapat digunakan untuk menggerakkan atau mengangkat beban yang sangat berat dengan cara mengubah sistem perbandingan luas penampang silinder. Hal ini tidak lain adalah karena kemampuan komponen-komponen hidrolik pada kecepatan dan tekanan yang sangat tinggi. Sehingga pada alat yang kecil dan ringan dapat memberikan tenaga yang sangat besar. Bila dibandingkan dengan motor listrik yang mempunyai kemampuan tenaga kuda yang sama. Dengan anggapan bahwa ukuran-ukuran poros dan roda gigi transmisi yang diperlukan untuk memperoleh gaya yang dapat dicapai oleh sebuah
perangkat pres hidrolik kecil. Akan terbukti bahwa sistem hidrolik dapat memberikan kekuatan tenaga kuda yang lebih besar pada ukuran sama,sekalipun itu untuk sistem-sistem yang lain.
c. Sistem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media pemindah gayanya. Pada sistem ini bagian-bagian yang bergesekan terselimuti oleh lapisan minyak (oli). Sehingga pada bagian-bagian tersebut dengan sendirinya akan terlumasi. Sistem inilah yang akan mengurangi angka gesekan, dan jika dibandingkan dengan sistem mekanik bagian-bagian ini bergerak (bergesekan) lebih sedikit. Hal ini terlihat dengan tidak adanya roda-roda gigi, rantai, sabuk (belt), dan kontak-kontak listrik.
d. Beban dengan mudah dikontrol memakai katup pengatur tekanan (relief valve). Karena apabila ada beban lebih tidak dengan segera diatasi akan merusak komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi dari kemampuan penyetelan katupnya, pemompaan langsung dihantarkan kereservoir (tangki) dengan batas-batas tertentu terhadap torsi atau gayanya.Katup pengatur tekanan juga memberikan penyetelan suatu mesin untuk mengatur jumlah torsi atau gaya tertentu, seperti dalam operasi pencekaman atau pengekleman.
e. Hanyalah sedikit kiranya penggerak-penggerak uatama yang dapat dibalik seketika. Biasanya pada sistem yang lain apabila ingin membalik arah gerakannya harus menghentikan sistem secara penuh, baru dilaksanakan pembalikan arah gerakannya.
f. Pada motor listrik dalam keadaan jalan (berputar) tiba-tiba dipaksa untuk berhenti karena bebannya melebihi maka saat itu juga sekering pengaman akan putus, sehingga sistem gerakan akan berhenti. Kemudian untuk menhidupkan kembali membutuhakan waktu yang cukup lama disamping itu juga harus menguragi beban hantarnya. Lain halnya dengan sistem hidrolik, begitiu pompa tidak mampu mengangkat, maka beban berhenti dan dapat dikunci pada posisi mana saja. Pada saat beban dikurangi dapat dijalankan saat itu juga tanpa harus persiapan lagi.
g. Tenaga dapat disimpan dalam aktuator, dan apabila perlu sewaktu-waktu dapat digunakan tanpa harus merubah posisi komonen-komponen yang lain.
v Kelemahan dari sistem hidrolik antara lain:
Sistem hidrolik membutuhakan suatu lingkungan yang betul-betul bersih. Komponen-kompnennya sanagat peka terhadap kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh debu, korosi, dan kotoran-kotoran lain, serta panans yang mempengaruhi sifat-sifat minyak hidrolik. Karena kotoran akan ikut minyak hidrolik yang kemudian akan bergesekan dengan bidang-bidang gesek komponen hidrolik, sehingga kebocoran-kebocoran akan timbul sehingga akan menurunkan efisisensi dari mesin tersebut.Berbagai hal yang dapat mengakibatkan penurunkan efisisensi tersebut,maka sistem hidrolik membutuhakan perawatan yang intensif. Hal ini akan sangat menonjol sekali bila dibandingkan dengan sistem trasmisi mekanik, atau sistem-sistem lain.
2.Dasar –Dasar Hidrolik
Perinsip dasar dari sistem hidrolik berasal dari hukum Pascal, pada dasarnya menyatakan dalam suatu bejana tertutup yang ujungnya terdapat beberapa lubang yang sama maka akan dipancarkan kesegala arah dengan tekanan dan jumlah aliran yang sama. Dimana tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.
b. Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
c. Tekanan yang diberika kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat secara seragam kebagian lain fluida.
4. Komponen-komponen Penyusun Sistem Hidrolik
a. Motor
Motor berfungsi sebagai pengubah dari tenaga listrik menjadi tenaga mekanis. Dalam sistem hidrolik motor berfungsi sebagai penggerak utama dari semua komponen hidrolik dalam rangkaian ini. Kerja dari motor itu dengan cara memutar poros pompa yang dihubungkan dengan poros input motor. Motor yang digunakan adalah motor AC satu phasa ¼ PK.
b. Kopling ( Coupling )
Fungsi utama dari kopling adalah sebagai penghubung putaran yang dihasilkan motor penggerak untuk diteruskan ke pompa. Akibat dari putaran ini menjadikan pompa bekerja (berputar).
c. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik ini digerakkan secara mekanis oleh motor listrik.Permulaan dari pengendalian dan pengaturan sistem hidrolik selalau terdiri atas suatu unsur pembangkit tekanan, jadi fungsi dari unsur tersebut dipenuhi oleh pompa hidrolik. Pompa hidrolik berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik dengan cara menekan fluida hidrolik kedalam sistem.Dalam sistem hidrolik, pompa merupakan suatu alat untuk menimbulkan atau membangkitkan aliran fluida (untuk memindahkan sejumlah volume fluida) dan untuk memberikan daya sebagaimana diperlukan.Apabila pompa digerakkan motor (penggerak uatama), pada dasarnya pompa melakukan dua fungsi utama:
1) Pompa menciptakan kevakuman sebagian pada sluran masuk pompa.Vakum ini memungkinkan tekanan atmospher untuk mendorong fluida dari tangki (reservoir) kedalam pompa.
2) Gerakan meknik pompa menghisap fluida kedalam rongga pemompaan, dan membawanya melalui pompa, kemudian mendorong dan menekannya kedalam sistem hidrolik.
1. Pompa Vane Ada beberapa tipe pompa vane yang dapat digunakan, antara lain
a) Pomap single Stage
Ada beberapa jenis pompa single stage menurut tekanan dan diplacement (perpindahan) dan mereka banyak digunakan diantara tipe-tipe lain sebagai sumber tenaga hidrolik.
b) Pompa Ganda ( Pomap Double )
Pompa ini terdiri dari dua unit bagian operasi pompa pada as yang sama, dapat dijalankan dengan sendiri-sendiri dan dibagi menjadi dua tipe tekanan rendah dan tekanan tinggi.
2. Pompa Roda Gigi ( Geare Pump )
a. Pompa Roda Gigi external ( External Gear Pump )
Pompa ini mempunyai konstruksi yang sederhana, dan pengperasiannya juga mudah. Karena kelebihan-kelebihan itu serta daya tahan yang tinggi terhadap debu, poma ini dipakai dibanyak peralatan kontruksi dan mesin-mesin perkakas.
b. Pompa Rosa Gigi internal (Internal Gear Pump)
Menpunyai keunggulan pulsasi kecil dan tidak mengeluarkan suara yang berisik. Internal gear pump dipakai dimesin injection moulding dan mesin perkakas. Ukurannya kecil dibandingkan external gear pump, dan ini memungkinkan dipakai dikendaraan bermotor dan peralatan lain yang hanya mempunyai ruangan sempit untuk pemasangan.
3. Pompa Piston Aksial
a. Tipe Sumbu Bengkok (Bent Axl Type)
Dalam tipe ini, piston dan silinder blok tidak sejajar dengan as penggerak tapi dihubungkan dengan suatu sudut. Dengan mengubah sudut ini, keluarnya minyak dapat diatur. Bengkokan sumbu juga dapat dibuat menjadi berlawanan arahnya sehingga arah hisap dan keluar menjadi terbalik.
b. Tipe Plat Pengatur ( Swash Plate Type )
Dalam tipe ini letak piston dan silinder blok sejajar dengan as, dan pelat pengtur yang bisa miring memegang leher piston untuk mengubah stroke atas dan bawah atau kanan dan kiri didalam rotasi silinder blok. Pengeluaran minyak dapat disetel dengan bebas dengan mengubah sudut,dan saluran hisap dan keluar dapat dibalik dengan memiringkan plat pengtur kearah berlawanan.
d. Katup ( Valve )
Dalam sistem hidrolik, katup berfungsi sebagai pengatur tekanan dan aliran fluida yang sampai kesilinder kerja. Menurut pemakainnya,katup hidrolik dibagi menjadi tiga macam, antara lain :
1. Katup Pengatur Tekanan ( Reliie Valve )
Katup pengatur tekanan digunakan untuk melindungi pompa-pompa dan katup-katup pengontrol dari kelebihan tekanan dan untuk mempertahankan tekanan tetap dalam sirkuit hidrolik minyak. Cara kerja katup ini adalah berdasarkan kesetimbangan antara gaya pegas dengan gaya tekan fluida. Dalam kerjanya katup ini akan membuka apabila tekanan fluida dalam suatu ruang lebih besar dari tekanan katupnya, dan katup akan menutup kembali setelah tekanan fluida turun sampai lebih kecil dari tekanan pegas katup.
2. Katup Pengatur Arah Aliran ( Flow Kontrol Valve )
Katup pengontrol arah adalah sebuah saklar yang diracang untuk menghidupkan, mengontrol arah, mempercepat dan memperlambat suatu gerakan dari silinder kerja hidrolik. Fungsi dari katup ini adalah untuk mengarahkan dan menyuplai fuida tersebut ke tangki reservoir.
3. Katup Pengatur Jumlah Aliran ( Flow Control Valve )
Katup pengontrol jumlah aliran adalah sebuah katup yang berfungsi untuk mengatur kapasitas aliran fluida dari pompa kesilinder, jumlah untuk mengatur kecepatan aliran fluida dan kecepatan gerak piston dari silinder.
Dari fungsi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kecepatan gerak piston silinder ini tergantung dari berapa fluida yang masuk kedalam ruang silinder di bawah piston tiap satuan waktunya. Ini hanya mampu dilakukan dengan mengatur jumlah aliran fluidanya.
e. Silinder Kerja Hidrolik
Silinder kerja hidrolik merupakan komponen utama yang berfungsi untuk merubah dan meneruskan daya dari tekanan fluida, dimana fluida akan mendesak piston yang merupakan satu-satunya komponen yang ikut bergerak untuk melakukan gerak translasi yang kemudian gerak ini diteruskan kebagian mesin melalui batang piston. Menurut kontruksi,silinder kerja hidrolik dibagi menjadi dua macam tipe dalam sistem hidrolik,antara lain :
1. Silinder kerja penggerak tunggal (Single Acting)
Silinder kerja jenis ini hanya memiliki satu buah ruang fluida kerja didalamnya, yaitu ruang silinder diatas atau dibawah piston. Kondisi ini mengakibatkan silinder kerja hanya bisa melakukan satu buah gerakan, yaitu gerakan tekan. Sedangkan untuk kembali keposisi semula, ujung batang piston didesak oleh gravitasi atau tenaga dari luar.
2. Silinder kerja penggerak ganda (Double Acting)
Silinder kerja ini merupakan silinder kerja yang memiliki dua buah ruang fluida didalam silinder yaitu ruang silinder diatas piston dan dibawah piston, hanya saja ruang diatas piston ini lebih kecil bila dibandingkan dengan yang dibawah piston karena sebagian ruangnya tersita oleh batang piston. Dengan konstruksi tersebut silinder kerja memungkinkan untuk dapat melakukan gerakan bolak-balik atau maju-mundur.
f. Manometer (Presure Gauge)
Biasanya pengatur tekanan dipasang dan dilengkapi dengan sebuah alat yang dapat menunjukkan sebuah tekanan fluida yang keluar. Perinsip kerja alat ini ditemukan oleh Bourdon. Oli masuk kepengatur tekanan lewat lubang saluran P. Tekanan didalam pipa yang melengkung Bourdon (2) menyebabkan pipa memanjang. Tekanan lebih besar akan mengakibatkan belokan radius lebih besar pula. Gerakan perpanjangan pipa tersebut kemudian diubah kesuatu jarum penunjuk (6) lewat tuas penghubung (3),tembereng roda gigi (4), dan roda gigi pinion (5). Tekanan pada saluran masuk dapat dibaca pada garis lengkung skala penunjuk (7). Jadi, perinsip pembacaan pengukuran tekanan manometer ini adalah bekerja berdasarkan atas dasar perinsip analog.
g. Saringan Oli (Oil Filter)
Filter berfungsi menyaring kotoran-kotoran dari minyak hidrolik
dan diklasifikasikan menjadi filter saluran yang dipakai saluran bertekanan.
Filter ditempatkan didalam tangki pada saluran masuk yang akan menuju ke
pompa. Dengan adanya filter, diharapkan efisiensi peralatan hidrolik dapat
ditinggikan dan umur pemakaian lebih lama.
h. Fluida Hidrolik
Fluida hidrolik adalah salah satu unsur yang penting dalam peralatan hidrolik. Fluida hidrolik merupakan suatu bahan yang mengantarkan energi dalam peralatan hidrolik dan melumasi setiap peralatan serta sebagai media penghilang kalor yang timbul akibat tekanan yang ditingkatkan dan meredam getaran dan suara.
Fluida hidrolik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1) Mempunyai viskositas temperatur cukup yang tidak berubah dengan perubahan tempertur.
2) Mempertahankan fluida pada temperatur rendah dan tidak berubah buruk dengan mudah jika dipakai dibawah temperatur.
3) Mempunyai stabilitas oksidasi yang baik.
4) Mempunyai kemampuan anti karat
5) Tidak merusak (karena reaksi kimia) karat dan cat.
6) Tidak kompresible (mampu merapat)
7) Mempunyai tendensi anti foatming (tidak menjadi busa) yang baik.
8) Mempunyai kekentalan terhadap api.
i. Pipa Sluran Minyak
Pipa merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah sistem hidrolik yang berfungsi untuk meneruskan fluida kerja yang bertekanan dari pompa pembangkit ke silinder kerja. Mengingat kapasitas yang mampu dibangkitkan oleh silinder kerja, maka agar maksimal dalam penerusan fluida kerja bertekanan, pipa-pipa harus memenuhi persaratan sebagai berikut :
1) Mampu menahan tekanan yang tinggi dari fluida.
2) Koifisien gesek dari dinding bagian dalam harus sekecil mungkin.
3) Dapat menyalurkan panas dengan baik.
4) Tahan terhadap perubahan suhu dan tekanan.
5) Tahan twerhadap perubahan cuaca.
6) Berumur relatif panjang.
7) Tahan terhadap korosi.
j. Unit Pompa Hidrolik (Power Pack)
Unit pompa adalah kombinasi dari tangki minyak, pompa, motor dan relief valve. Disamping itu hand kontrol valve dan peralatan perlengkapan dipakai sesuai keperluan:Syarat-syarat pembuatan unit pompa hidrolik (Power Pack) antara lain sebagai berikut:
1) Tangki minayk harus dirancang untuk mencegah masuknya debu dan kotoran-kotoran lain dari luar.
2) Tangki minyak harus dapat dilepaskan dari unit utama untuk keperluan maintenance dan memastikan akurasinaya. Untuk membebaska uadara.
3) Kapasitas dan ukuran tangki minyak harus cukup besar untuk mempertahankan tingkat yang cukup dalam langkah apapun.
4) Bufflu plate (plate pemisah) harus dipasang antara pipa kembali dan pipa hisap untuk memisahkan kotoran.
5) Pipa pengembali dan pipa hisap pompa harus dibawah level minyak.
k. Istilah dan Lambang dalam Sistem Hidrolik
Dalam pembuatannya, rangkaian sistem hidrolik diperlukan banyak komponen penyusunnya dan apabila dilakukan langsung dalam lapangan akan memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, pada sistem hidrolik terdapat lambang-lambang atau tanda penghubung sistem hidrolik yang dikumpulkan dalam lembar norma DIN 24300 (1966). Tujuan lambang atau simbol yang diberikan pada sistem hidrolik adalah:
a. Memberikan suatu sebutan yang seragam bagi semua unsur hidrolik.
b. Menghindari kesalahan dalam membaca skema sistem hidrolik.
c. Memberikan pemahaman dengan cepat laju fungsi dari skema sistem hidrolik.
d. Menyesuaikan literatur yang ada dari dalam negeri maupun luar negeri.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini sehingga kami sebagai mahasiswa jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik dan ilmu Komputer universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo dapat melaksanakan tugas penyusunan makalah ini dengan tanpa halangan suatui apapun.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan, dalam penyusunan makalah ini baik dari segi penulisan maupun dari isinya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif guna menambah wawasan penulis san bagi semua pihak yang terkait sehingga makalah ini dapat digunakan sebagai referensi dengan lebih baik. . Harapan penulis semoga makalah ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan terutama mahasiswa fakultas teknik mesin universitas sainsa al-quran dan semua masyarakat pada umumnya.
Wonosobo, Desmber 2009
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… iii
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………… 1
BAB II.DASAR –DASAR PNEUMATIK……………………………….. 2
BAB. III SISTEM HIDROLIK…………………………………………… 3
BAB I. PENDAHULUAN
Hidrolika merupakan sebuah cabang dari ilmu yang meneliti arus zat air melalui pipa-pipa dan pembuluh-pembuluh tertutup, maupun dalam kanal-kanal terbuka dan sungai-sungai. Kata hidrrolik berasal dari kata “hudor” (bahasa Yunani), yang berarti air. Didalam teknik hidrolika berarti: penggerakan penggerakan,pengaturan-pengaturan dan pengendalian-pengendalian, dimana berbagai gaya dan gerakan kita peroleh dengan bantuan tekanan suatu zat cair (air,minyak atau gliserin).Dewasa ini sistem hidrolik banyak digunakan dalam berbagai macam industri makanan, industri minuman, industri permesinan, industri otomotif, hingga industri pembuatan robot. Sehingga pengetahuan tentang komponen dari sistem hidrolik sangat penting dalam semua cabang industrial.Untuk meningkatkan efektifitas dan produktivitas maka sekarang ini sistem hidrolik banyak dikombinasikan dengan sistem lain seperti : sistem elektrik/elektronik, pneumatik, mekanik dan sebagainya sehingga akan didapat unjuk kerja dari sistem hidrolik yang lebih optimal.
Sedangkan Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani “pneuma” yang berarti “nafas” atau “udara”. Jadi pneumatik berarti terisi udara atau digerakkan oleh udara mampat.Sistem pneumatik (pneumatic system) adalah semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan, serta dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu kerja.Udara mampat adalah udara atmosfer yang diisap oleh kompresor dan dimampatkan dari tekanan normal (0,98 bar) sampai tekanan yang lebih tinggi (antara 4 – 8 bar).Pada mulanya pemakaian udara mampat terbatas untuk alat-alat kerja dengan peralatan tumbuk atau putar. Namun dengan perkembangan teknologi, mekanisasi dan otomatisasi, maka setelah Perang Dunia II banyak digunakan pada proses produksi.
BAB II.DASAR –DASAR PNEUMATIK
A. Karakteristik Udara Mampat
Dalam jangka waktu yang relatif singkat, penggunaan sistem kontrol pneumatik sudah sedemikian luasnya. Salah satu alasannya adalah bahwa udara mudah diperoleh dan murah.Karakteristik-karakteristik udara mampat berkaitan dengan penerapan pada sistem kontrol pneumatik :
a) Jumlah udara tersedia di mana saja dan dalam jumlahyang tak terhingga.
b) Pengangkutan udara mampat dapat diangkut dengan mudah melalui saluran pipa-pipa atau selang. Di sini tidak dibutuhkan saluran balik, karena udara bekas dapat langsung dibuang di udara bebas
c) Penyimpanan kompresor tidak harus selalu beroperasi.Udara mampat dapat disimpan di dalam tangki.
d) Suhu udara mampat tahan terhadap perubahan suhu.Hal ini menjadikan jaminan kerja yang lebih besar dari sistem kontrol pneumatik.
e) Tahan ledakan udara mampat tidak menyebabkan bahaya ledakan atau kebakaran.
f) Kebersihan udara mampat bersih. Bila terdapat kebocoran saluran atau komponen, maka tidak akan menyebabkan polusi.
g) Konstruksinya sederhana sehingga komponen- komponennya murah.
h) Kecepatan udara mampat dapat mencapai kecepatan aliran yang tinggi (kecepatan operasi silinder pneumatik adalah 1 – 2 m/s)
i) Pengaturan kecepatan dan gaya dari udara mampat serta peralatan pneumatik dapat diatur secara tak terbatas.
j) Tahan beban lebih peralatan pneumatik dan perlengkapanoperasinya dapat dibebani lebih hingga berhenti. Suatu jaringan pneumatik dapat diberi beban Hal ini menjadikan jaminan kerja yang lebih besar dari sistem kontrol pneumatik.
B. Konstruksi Sistem Pneumatik
Yang dimaksud dengan konstruksi sistem pneumatik di sini adalah konstruksi rangkaian komponen-komponen pneumatik yang lengkap. Secara umum komponen-komponen pneumatik dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : unit tenaga, unit pengatur dan unit penggerak.
a. Unit Tenaga (power pack)
Unit ini berfungsi untuk membangkitkan tenaga fluida yaitu berupa aliran udara mampat. Unit tenaga ini terdiri atas kompresor yang digerakkan oleh motor listrik atau motor bakar, tangki udara (receiver) dan kelengkapannya, serta unit pelayanan udara yang terdiri atas filter udara, regulator pengatur tekanan dan lubricator.
1) Kompresor
Berfungsi untuk membangkitkan udara mampat. Menurut cara kerjanya, kompresor dibagi menjadi :
a) Kompresor pemindah.
Kompresor yang bekerja berdasarkan prinsip pemindahan. Udara dikempa oleh gerakan torak yaitu udara dimasukkan ke dalam ruangan kemudian dimampatkan.
b) Kompresor aliran.
Kompresor yang bekerja berdasar prinsip aliran udara.Udara disedot masuk ke dalam kompresor melalui satu sisi dan mengempanya dengan percepatan masa
2) Tangki Udara
Berfungsi untuk menampung dan menstabilkan pemakaian udara mampat serta dapat berfungsi untuk mendinginkan udara mampat yang terdapat di dalam tangki.
3) Unit Pelayanan Udara (sevice unit)
Bila udara mampat di dalam tangki udara akan didistribusikan ke seluruh sistem pneumatik harus diatur sedemikian rupa sehingga udara yang keluar memenuhi kriteria sebagai berikut :
a) Udara yang masuk ke dalam sistem harus bersih. Untuk itu udara yang keluar dari tangki harus disaring dengan filter.
b) Tekanan udara mampat yang masuk ke dalam sistem harus sesuai dengan tekanan operasi. Untuk itu perlu adanya alat pengatur tekanan (pressure regulator).
c) Udara yang masuk ke dalam sistem harus mampu melumasi komponen-komponen yang bergerak. Untuk itu udara harus dicampur dengan kabut oli. Hal ini dapat dicapai dengan adanya lubricator.
b. Unit Pengatur (control element)
Unit pengatur merupakan bagian pokok yang menjadikan sistem pneumatik termasuk sistem otomasi. Karena dengan unit pengatur ini hasil kerja dari sistem pneumatik dapat diatur secara otomatis baik gerakan, kecepatan, urutan gerak, arah gerakan maupun kekuatannya. Dengan unit pengatur ini sistem pneumatik dapat didesain untuk berbagai tujuan otomatis dalam suatu mesin industri.Fungsi dari unit pengatur ini adalah untuk mengatur atau mengendalikan jalannya penerusan tenaga fluida hingga menghasilkan bentuk kerja (usaha) yang berupa tenaga mekanik. Bentuk-bentuk dari unit pengatur ini berupa katup (valve) yang bermacam-macam. Katup adalah suatu alat yang menerima perintah dari luar untuk melepas, menghentikan atau mengarahkan fluida yang melalui katup tersebut.Menurut fungsinya katup-katup tersebut dibedakan menjadi 5 (lima) kelompok yaitu :
1) Katup Pengarah (directional control valves)
Katup ini berfungsi untuk mengontrol aliran dalam rangkaian dan melangsungkan fungsi-fungsi logic control.
2) Non-return Valve / Check Valve
Check valve adalah katup satu arah, artinya katup hanya dapat digunakan untuk satu arah aliran saja. Check valve dapat berfungsi sebagai pengarah aliran dan juga sebagai pressure control.
3) Katup Pengatur Tekanan (pressure control valve)
Pengatur tekanan udara dilakukan untuk berbagai tujuan antara lain untuk membatasi tekanan operasional dalam sistem pneumatik, untuk mengatur tekanan agar penggerak pneumatik dapat bekerja secara berurutan, untuk mengurangi tekanan yang mengalir dalam saluran tertentu menjadi kecil Sehingga sesuai dengan tujuan penggunaan tersebut maka katup pengatur tekanan dibedakan menjadi beberapa macam antara lain : relief valve, sequence valve, dan lain-lain.
4) Katup Pengatur Aliran (flow control valve)
Katup ini digunakan untuk mengatur volume aliran yang berarti mengatur kecepatan gerak piston (actuator).Fungsi dari pemasangan flow control valve pada rangkaian pneumatik antara lain untuk membatasi kecepatan maksimum gerakan piston/motor pneumatik, untuk membatasi daya yang bekerja (daya = rata-rata aliran x tekanan), serta untuk menyeimbangkan aliran yang mengalir pada cabang-cabang rangkaian pneumatik. Sehingga untuk memenuhi fungsi-fungsi tersebut di atas maka flow control valve dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain fixed flow control, variable flow control, flow control dengan check valve dan flow control dengan relief valve.
c. Unit Penggerak (actuator)
Unit ini berfungsi untuk mewujudkan hasil transfer daya dari tenaga fluida, berupa gerakan lurus atau gerakan putar. Penggerak yang menghasilkan gerakan lurus adalah silinder penggerak,sedangkan yang menghasilkan gerakan putar adalah motor pneumatik.
1) Silinder Pneumatik
Dalam sistem pneumatik, silinder penggerak dibedakan menjadi :
a) Silinder Kerja Tunggal
Pada silinder ini udara mampat bekerja hanya pada satu sisi. Untuk mengembalikan piston ke posisi semula digunakan pegas. Cara pemasangan pegas ada 2 (dua) macam, yaitu :
Ø Pegas dipasang pada sisi batang piston. Dalam hal ini pegas hanya berfungsi untuk mengembalikan piston ke posisi semula, sedangkan langkah kerja dilakukan oleh tekanan udara mampat. Silinder penggerak jenis ini biasanya digunakan untuk pencekaman, pengepresan,pengungkitan, pengangkatan dan sebagainya.
Ø Pegas dipasang pada sisi yang tanpa batang piston.Dalam hal ini pegas berfungsi sebagai pelaku langkah kerja, sedangkan udara mampat dari sebelah sisinya berfungsi untuk mengembalikan ke posisi semula yaitu posisi tidak kerja
b) Silinder Kerja Ganda
Silinder kerja ganda adalah apabila langkah kerja terjadi pada kedua belah sisi piston, jadi udara mampat mendorong pada sisi depan maupun sisi belakang secara bergantian.
2) Motor Pneumatik
Menurut bentuk dan konstruksinya, motor pneumatik dibedakan menjadi :
v Motor torak
v Motor baling-baling luncur
v Motor roda gigi
v Motor aliran
Karakteristik motor pneumatik :
v Kecepatan putaran dan tenaga dapat diatur secara tak terbatas. Batas kecepatan cukup lebar.
v Ukuran kecil sehingga ringan.
v Ada pengaman beban lebih.
v Tidak peka terhadap debu, cairan, panas dan dingin.
v Tahan ledakan.
v Mudah dalam pemeliharaan.
v Arah putaran mudah dibolak-balik.
BAB. III SISTEM HIDROLIK
A. Karakteristik Sistem Hidrolik
Dalam sistem hidrolik fluida cair berfunsi sebagai penerus gaya. Minyak mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. Pada perinsipnya bidang hidromekanik (mekanika fluida) dibagi mejadi dua bagian seperti berikut :
a) Hidrostatik
yaitu mekanika fluida yang diam, disebut juga teori persamaan kondisi-kondisi dalam fluida.Yang termasuk dalam hidrostatik murni adalah pemindahan gaya dalam fluida. Seperti kita ketahui , contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.
b) Hidrodinamik
yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran (fluida yang mengalir).
Yang termasuk dalam hidrodinamik murni adalah perubahan dari energi aliran dalam turbin pada jaringan tenaga hidroelektrik.
Jadi perbedaan yang menonjol dari dua sistem di atas adalah dilihat dari fluida cair itu sendiri. Apakah fluida cair itu bergerak karena dibangkitkan oleh suatu pesawat utama (pompa hidrolik) atau karena beda potensial permukaan fluida cair yang mengandung energi (pembangkit tenaga hidro).
Perinsip dasar dari sistem hidrolik adalah karena sifatnya yang sangat sederhana. zat cair tidak mempunyai bentuk yang tetap, zat cair hanya dapat membuat bentuk menyesuaikan dengan yang ditempatinya. Zat cair pada praktekya mempunyai sifat yang tidak dapat dikompresi, beda dengan fluida gas yang sangat mudah sekali dikompresi. Karena zat cair yang digunakan harus bertekanan tertentu, diteruskan kesegala arah secara merata, memberikan arah gerakan yang sangat halus. Hal ini sangat didukung oleh sifatnya yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya dan tidak dapat dikompresi.
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini dinaikkan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan kesilinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan katupkatup.Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundurmaupun naik dan turun sesuai dengan pemasangan silinder yaitu arah horizontal maupun vertikal .
2. Keuntungan dan Kerugian Sistem Hidrolik
v Keuntungan-keuntungan sistem hidrolik antara lain:
a. Bila dibandingkan dengan metode tenaga mekanik mempunyai kelemahan pada penempatan posisi tenaga transmisinya. Lain halnya dengan tenaga hidrolik saluran-saluran tenaga hidrolik dapat ditempatkan pada setiap tempat. Tanpa menghiraukan posisi poros terhadap transmisi tenaganya seperti pada sistem tenaga mekanik. Tenaga hidrolik lebih fleksibel dalam segi penempatan transmisi tenaganya.
b. Dalam sistem hidrolik, gaya yang sangat kecil dapat digunakan untuk menggerakkan atau mengangkat beban yang sangat berat dengan cara mengubah sistem perbandingan luas penampang silinder. Hal ini tidak lain adalah karena kemampuan komponen-komponen hidrolik pada kecepatan dan tekanan yang sangat tinggi. Sehingga pada alat yang kecil dan ringan dapat memberikan tenaga yang sangat besar. Bila dibandingkan dengan motor listrik yang mempunyai kemampuan tenaga kuda yang sama. Dengan anggapan bahwa ukuran-ukuran poros dan roda gigi transmisi yang diperlukan untuk memperoleh gaya yang dapat dicapai oleh sebuah
perangkat pres hidrolik kecil. Akan terbukti bahwa sistem hidrolik dapat memberikan kekuatan tenaga kuda yang lebih besar pada ukuran sama,sekalipun itu untuk sistem-sistem yang lain.
c. Sistem hidrolik menggunakan minyak mineral sebagai media pemindah gayanya. Pada sistem ini bagian-bagian yang bergesekan terselimuti oleh lapisan minyak (oli). Sehingga pada bagian-bagian tersebut dengan sendirinya akan terlumasi. Sistem inilah yang akan mengurangi angka gesekan, dan jika dibandingkan dengan sistem mekanik bagian-bagian ini bergerak (bergesekan) lebih sedikit. Hal ini terlihat dengan tidak adanya roda-roda gigi, rantai, sabuk (belt), dan kontak-kontak listrik.
d. Beban dengan mudah dikontrol memakai katup pengatur tekanan (relief valve). Karena apabila ada beban lebih tidak dengan segera diatasi akan merusak komponen-komponen itu sendiri. Sewaktu beban melebihi dari kemampuan penyetelan katupnya, pemompaan langsung dihantarkan kereservoir (tangki) dengan batas-batas tertentu terhadap torsi atau gayanya.Katup pengatur tekanan juga memberikan penyetelan suatu mesin untuk mengatur jumlah torsi atau gaya tertentu, seperti dalam operasi pencekaman atau pengekleman.
e. Hanyalah sedikit kiranya penggerak-penggerak uatama yang dapat dibalik seketika. Biasanya pada sistem yang lain apabila ingin membalik arah gerakannya harus menghentikan sistem secara penuh, baru dilaksanakan pembalikan arah gerakannya.
f. Pada motor listrik dalam keadaan jalan (berputar) tiba-tiba dipaksa untuk berhenti karena bebannya melebihi maka saat itu juga sekering pengaman akan putus, sehingga sistem gerakan akan berhenti. Kemudian untuk menhidupkan kembali membutuhakan waktu yang cukup lama disamping itu juga harus menguragi beban hantarnya. Lain halnya dengan sistem hidrolik, begitiu pompa tidak mampu mengangkat, maka beban berhenti dan dapat dikunci pada posisi mana saja. Pada saat beban dikurangi dapat dijalankan saat itu juga tanpa harus persiapan lagi.
g. Tenaga dapat disimpan dalam aktuator, dan apabila perlu sewaktu-waktu dapat digunakan tanpa harus merubah posisi komonen-komponen yang lain.
v Kelemahan dari sistem hidrolik antara lain:
Sistem hidrolik membutuhakan suatu lingkungan yang betul-betul bersih. Komponen-kompnennya sanagat peka terhadap kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh debu, korosi, dan kotoran-kotoran lain, serta panans yang mempengaruhi sifat-sifat minyak hidrolik. Karena kotoran akan ikut minyak hidrolik yang kemudian akan bergesekan dengan bidang-bidang gesek komponen hidrolik, sehingga kebocoran-kebocoran akan timbul sehingga akan menurunkan efisisensi dari mesin tersebut.Berbagai hal yang dapat mengakibatkan penurunkan efisisensi tersebut,maka sistem hidrolik membutuhakan perawatan yang intensif. Hal ini akan sangat menonjol sekali bila dibandingkan dengan sistem trasmisi mekanik, atau sistem-sistem lain.
2.Dasar –Dasar Hidrolik
Perinsip dasar dari sistem hidrolik berasal dari hukum Pascal, pada dasarnya menyatakan dalam suatu bejana tertutup yang ujungnya terdapat beberapa lubang yang sama maka akan dipancarkan kesegala arah dengan tekanan dan jumlah aliran yang sama. Dimana tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.
b. Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
c. Tekanan yang diberika kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat secara seragam kebagian lain fluida.
4. Komponen-komponen Penyusun Sistem Hidrolik
a. Motor
Motor berfungsi sebagai pengubah dari tenaga listrik menjadi tenaga mekanis. Dalam sistem hidrolik motor berfungsi sebagai penggerak utama dari semua komponen hidrolik dalam rangkaian ini. Kerja dari motor itu dengan cara memutar poros pompa yang dihubungkan dengan poros input motor. Motor yang digunakan adalah motor AC satu phasa ¼ PK.
b. Kopling ( Coupling )
Fungsi utama dari kopling adalah sebagai penghubung putaran yang dihasilkan motor penggerak untuk diteruskan ke pompa. Akibat dari putaran ini menjadikan pompa bekerja (berputar).
c. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik ini digerakkan secara mekanis oleh motor listrik.Permulaan dari pengendalian dan pengaturan sistem hidrolik selalau terdiri atas suatu unsur pembangkit tekanan, jadi fungsi dari unsur tersebut dipenuhi oleh pompa hidrolik. Pompa hidrolik berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik dengan cara menekan fluida hidrolik kedalam sistem.Dalam sistem hidrolik, pompa merupakan suatu alat untuk menimbulkan atau membangkitkan aliran fluida (untuk memindahkan sejumlah volume fluida) dan untuk memberikan daya sebagaimana diperlukan.Apabila pompa digerakkan motor (penggerak uatama), pada dasarnya pompa melakukan dua fungsi utama:
1) Pompa menciptakan kevakuman sebagian pada sluran masuk pompa.Vakum ini memungkinkan tekanan atmospher untuk mendorong fluida dari tangki (reservoir) kedalam pompa.
2) Gerakan meknik pompa menghisap fluida kedalam rongga pemompaan, dan membawanya melalui pompa, kemudian mendorong dan menekannya kedalam sistem hidrolik.
1. Pompa Vane Ada beberapa tipe pompa vane yang dapat digunakan, antara lain
a) Pomap single Stage
Ada beberapa jenis pompa single stage menurut tekanan dan diplacement (perpindahan) dan mereka banyak digunakan diantara tipe-tipe lain sebagai sumber tenaga hidrolik.
b) Pompa Ganda ( Pomap Double )
Pompa ini terdiri dari dua unit bagian operasi pompa pada as yang sama, dapat dijalankan dengan sendiri-sendiri dan dibagi menjadi dua tipe tekanan rendah dan tekanan tinggi.
2. Pompa Roda Gigi ( Geare Pump )
a. Pompa Roda Gigi external ( External Gear Pump )
Pompa ini mempunyai konstruksi yang sederhana, dan pengperasiannya juga mudah. Karena kelebihan-kelebihan itu serta daya tahan yang tinggi terhadap debu, poma ini dipakai dibanyak peralatan kontruksi dan mesin-mesin perkakas.
b. Pompa Rosa Gigi internal (Internal Gear Pump)
Menpunyai keunggulan pulsasi kecil dan tidak mengeluarkan suara yang berisik. Internal gear pump dipakai dimesin injection moulding dan mesin perkakas. Ukurannya kecil dibandingkan external gear pump, dan ini memungkinkan dipakai dikendaraan bermotor dan peralatan lain yang hanya mempunyai ruangan sempit untuk pemasangan.
3. Pompa Piston Aksial
a. Tipe Sumbu Bengkok (Bent Axl Type)
Dalam tipe ini, piston dan silinder blok tidak sejajar dengan as penggerak tapi dihubungkan dengan suatu sudut. Dengan mengubah sudut ini, keluarnya minyak dapat diatur. Bengkokan sumbu juga dapat dibuat menjadi berlawanan arahnya sehingga arah hisap dan keluar menjadi terbalik.
b. Tipe Plat Pengatur ( Swash Plate Type )
Dalam tipe ini letak piston dan silinder blok sejajar dengan as, dan pelat pengtur yang bisa miring memegang leher piston untuk mengubah stroke atas dan bawah atau kanan dan kiri didalam rotasi silinder blok. Pengeluaran minyak dapat disetel dengan bebas dengan mengubah sudut,dan saluran hisap dan keluar dapat dibalik dengan memiringkan plat pengtur kearah berlawanan.
d. Katup ( Valve )
Dalam sistem hidrolik, katup berfungsi sebagai pengatur tekanan dan aliran fluida yang sampai kesilinder kerja. Menurut pemakainnya,katup hidrolik dibagi menjadi tiga macam, antara lain :
1. Katup Pengatur Tekanan ( Reliie Valve )
Katup pengatur tekanan digunakan untuk melindungi pompa-pompa dan katup-katup pengontrol dari kelebihan tekanan dan untuk mempertahankan tekanan tetap dalam sirkuit hidrolik minyak. Cara kerja katup ini adalah berdasarkan kesetimbangan antara gaya pegas dengan gaya tekan fluida. Dalam kerjanya katup ini akan membuka apabila tekanan fluida dalam suatu ruang lebih besar dari tekanan katupnya, dan katup akan menutup kembali setelah tekanan fluida turun sampai lebih kecil dari tekanan pegas katup.
2. Katup Pengatur Arah Aliran ( Flow Kontrol Valve )
Katup pengontrol arah adalah sebuah saklar yang diracang untuk menghidupkan, mengontrol arah, mempercepat dan memperlambat suatu gerakan dari silinder kerja hidrolik. Fungsi dari katup ini adalah untuk mengarahkan dan menyuplai fuida tersebut ke tangki reservoir.
3. Katup Pengatur Jumlah Aliran ( Flow Control Valve )
Katup pengontrol jumlah aliran adalah sebuah katup yang berfungsi untuk mengatur kapasitas aliran fluida dari pompa kesilinder, jumlah untuk mengatur kecepatan aliran fluida dan kecepatan gerak piston dari silinder.
Dari fungsi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa kecepatan gerak piston silinder ini tergantung dari berapa fluida yang masuk kedalam ruang silinder di bawah piston tiap satuan waktunya. Ini hanya mampu dilakukan dengan mengatur jumlah aliran fluidanya.
e. Silinder Kerja Hidrolik
Silinder kerja hidrolik merupakan komponen utama yang berfungsi untuk merubah dan meneruskan daya dari tekanan fluida, dimana fluida akan mendesak piston yang merupakan satu-satunya komponen yang ikut bergerak untuk melakukan gerak translasi yang kemudian gerak ini diteruskan kebagian mesin melalui batang piston. Menurut kontruksi,silinder kerja hidrolik dibagi menjadi dua macam tipe dalam sistem hidrolik,antara lain :
1. Silinder kerja penggerak tunggal (Single Acting)
Silinder kerja jenis ini hanya memiliki satu buah ruang fluida kerja didalamnya, yaitu ruang silinder diatas atau dibawah piston. Kondisi ini mengakibatkan silinder kerja hanya bisa melakukan satu buah gerakan, yaitu gerakan tekan. Sedangkan untuk kembali keposisi semula, ujung batang piston didesak oleh gravitasi atau tenaga dari luar.
2. Silinder kerja penggerak ganda (Double Acting)
Silinder kerja ini merupakan silinder kerja yang memiliki dua buah ruang fluida didalam silinder yaitu ruang silinder diatas piston dan dibawah piston, hanya saja ruang diatas piston ini lebih kecil bila dibandingkan dengan yang dibawah piston karena sebagian ruangnya tersita oleh batang piston. Dengan konstruksi tersebut silinder kerja memungkinkan untuk dapat melakukan gerakan bolak-balik atau maju-mundur.
f. Manometer (Presure Gauge)
Biasanya pengatur tekanan dipasang dan dilengkapi dengan sebuah alat yang dapat menunjukkan sebuah tekanan fluida yang keluar. Perinsip kerja alat ini ditemukan oleh Bourdon. Oli masuk kepengatur tekanan lewat lubang saluran P. Tekanan didalam pipa yang melengkung Bourdon (2) menyebabkan pipa memanjang. Tekanan lebih besar akan mengakibatkan belokan radius lebih besar pula. Gerakan perpanjangan pipa tersebut kemudian diubah kesuatu jarum penunjuk (6) lewat tuas penghubung (3),tembereng roda gigi (4), dan roda gigi pinion (5). Tekanan pada saluran masuk dapat dibaca pada garis lengkung skala penunjuk (7). Jadi, perinsip pembacaan pengukuran tekanan manometer ini adalah bekerja berdasarkan atas dasar perinsip analog.
g. Saringan Oli (Oil Filter)
Filter berfungsi menyaring kotoran-kotoran dari minyak hidrolik
dan diklasifikasikan menjadi filter saluran yang dipakai saluran bertekanan.
Filter ditempatkan didalam tangki pada saluran masuk yang akan menuju ke
pompa. Dengan adanya filter, diharapkan efisiensi peralatan hidrolik dapat
ditinggikan dan umur pemakaian lebih lama.
h. Fluida Hidrolik
Fluida hidrolik adalah salah satu unsur yang penting dalam peralatan hidrolik. Fluida hidrolik merupakan suatu bahan yang mengantarkan energi dalam peralatan hidrolik dan melumasi setiap peralatan serta sebagai media penghilang kalor yang timbul akibat tekanan yang ditingkatkan dan meredam getaran dan suara.
Fluida hidrolik harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
1) Mempunyai viskositas temperatur cukup yang tidak berubah dengan perubahan tempertur.
2) Mempertahankan fluida pada temperatur rendah dan tidak berubah buruk dengan mudah jika dipakai dibawah temperatur.
3) Mempunyai stabilitas oksidasi yang baik.
4) Mempunyai kemampuan anti karat
5) Tidak merusak (karena reaksi kimia) karat dan cat.
6) Tidak kompresible (mampu merapat)
7) Mempunyai tendensi anti foatming (tidak menjadi busa) yang baik.
8) Mempunyai kekentalan terhadap api.
i. Pipa Sluran Minyak
Pipa merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah sistem hidrolik yang berfungsi untuk meneruskan fluida kerja yang bertekanan dari pompa pembangkit ke silinder kerja. Mengingat kapasitas yang mampu dibangkitkan oleh silinder kerja, maka agar maksimal dalam penerusan fluida kerja bertekanan, pipa-pipa harus memenuhi persaratan sebagai berikut :
1) Mampu menahan tekanan yang tinggi dari fluida.
2) Koifisien gesek dari dinding bagian dalam harus sekecil mungkin.
3) Dapat menyalurkan panas dengan baik.
4) Tahan terhadap perubahan suhu dan tekanan.
5) Tahan twerhadap perubahan cuaca.
6) Berumur relatif panjang.
7) Tahan terhadap korosi.
j. Unit Pompa Hidrolik (Power Pack)
Unit pompa adalah kombinasi dari tangki minyak, pompa, motor dan relief valve. Disamping itu hand kontrol valve dan peralatan perlengkapan dipakai sesuai keperluan:Syarat-syarat pembuatan unit pompa hidrolik (Power Pack) antara lain sebagai berikut:
1) Tangki minayk harus dirancang untuk mencegah masuknya debu dan kotoran-kotoran lain dari luar.
2) Tangki minyak harus dapat dilepaskan dari unit utama untuk keperluan maintenance dan memastikan akurasinaya. Untuk membebaska uadara.
3) Kapasitas dan ukuran tangki minyak harus cukup besar untuk mempertahankan tingkat yang cukup dalam langkah apapun.
4) Bufflu plate (plate pemisah) harus dipasang antara pipa kembali dan pipa hisap untuk memisahkan kotoran.
5) Pipa pengembali dan pipa hisap pompa harus dibawah level minyak.
k. Istilah dan Lambang dalam Sistem Hidrolik
Dalam pembuatannya, rangkaian sistem hidrolik diperlukan banyak komponen penyusunnya dan apabila dilakukan langsung dalam lapangan akan memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, pada sistem hidrolik terdapat lambang-lambang atau tanda penghubung sistem hidrolik yang dikumpulkan dalam lembar norma DIN 24300 (1966). Tujuan lambang atau simbol yang diberikan pada sistem hidrolik adalah:
a. Memberikan suatu sebutan yang seragam bagi semua unsur hidrolik.
b. Menghindari kesalahan dalam membaca skema sistem hidrolik.
c. Memberikan pemahaman dengan cepat laju fungsi dari skema sistem hidrolik.
d. Menyesuaikan literatur yang ada dari dalam negeri maupun luar negeri.
Sabtu, 05 Desember 2009
tugas pak kusnadi
1.prinsip kerja mesin 4 langkah dan 2 langkah
a.cara kerja mesin 4 tak
Cara kerja mesin 4 langkah (4 tak) ada empat macam yaitu : langkah hisap, langkah kompresi, langkah pembakaran dan langkah buang.
Langkah hisap. Piston bergerak kebawah (gambar 1), katup hisap terbuka dan katup buang menutup. Campuran udara dan bahan bakar dihisap masuk (melalui katup hisap)
Langkah kompresi. Piston bergerak keatas kedua katup menutup. Udara dan bahan bakar dimampatkan
Langkah pembakaran. Sesaat sebelum piston mencapai puncak busi memercikan bunga api dan membaka campuran oksigen dan udara. Tekanan meningkat dan mendorong piston kebawah (kedua katup menutup). Daya mekanik inilah yang dimanfaatkan untuk menggerakan mesin.
Langkah buang. Setelah piston mencapai akhir dari langkah, katup buang membuka piston bergerak keatas mendorong sisa pembakaran keluar menuju knolpot.
Siklus ini terus berulang (piston bergerak keatas dan kebawah). Gerakan piston keatas dan kebawah ini dimanfaatkan dengan cara merubahnya menjadi gerakan memutar dan dihubungkan ke gear box.
Komponen-komponen mesin 4 tak adalah: Busi berfungsi untuk memercikaan api, katup berfungsi untuk menutup menutup lubang silinder, piston berfungsi untuk mengatur volume ruang pembakaran, batang penghubung berfungsi untuk menghubungkan piston dengan crankshaft, crankshaft merubah gerakan naik turun piston (vertikal) menjadi gerakan memutar.
b.Cara Kerja Mesin 2 tak
1. Langkah penghisapan dan pembuangan
a) Torak bergerak dari TMA ke TMB.
b) Padaat saluran bilas masih tertutup oleh torak, di dalam bak engkol terjadi kompresi terhadap campuran bensin dan udara.
c) Diatas torak, gas sisa pembakaran dari hasil pembakaran sebelumnya sudah mulai terbuang keluar melalui saluran buang.
d) Saat saluran bilas sudah terbuka, campuran bensin dengan udara mengalir melalui saluran, dan saluran bilas terus masuk ke dalam ruang bakar.
2. Langkah kompresi dan pembakaran
a) Torak bergerak dari TMB ke TMA.
b) Saluran bilas dan buang tertutup, terjadi langkah kompresi, dan setelah mencapi tekanan tinggi busi memercikan bunga api listrik untuk membakar campuran bensin dengan udara tadi
c) Pada sst yang bersamaan juga dibawah ( didalam bak engkolmesin ) bahan bakar yang baru masuk ke dalam bak mesin melalui saluran masuk.
2.Perbedaan mesin bensin dan mesin diesel.
Antara mesin diesel dan mesin bensin memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Salah satu yang biasanya dirasakan adalah mesin bensin lebih responsif dibandingkan diesel. Sementara mesin diesel memiliki output momen (torsi) yang lebih baik daripada mesin bensin pada putaran yang sama. Dilihat dari konstruksinya, mesin diesel lebih besar dan berat daripada mesin bensin pada spesifikasi tenaga yang sama.
onstruksi mesin diesel yang lebih berat dan besar dibandingkan mesin bensin, selain memakan tempat pada kompartement mesin, juga mengakibatkan putaran maksimum yang rendah. Yaitu hanya mencapai kurang lebih 5000 Rpm. Dan berimplikasi pada out put maksimum yang rendah pula.
3.komponen system bahan bakar bensin dan fungsinya
1. tangki bensin
Berfungsi untuk menyimpan persediaan bensin yang akan disalurkan ke dalam sistem pembakaran. Jarang ada masalah di komponen ini
2. saringan bensin
Berfungsi untuk menyaring bensin sebelum dihisap oleh pompa dan disalurkan ke karburator. Komponen ini mempunyai 2 saluran: saluran masuk (in) dari tangki dan saluran keluar (out) ke pompa. Jangan salah yah memasangnya. Masalah yang sering muncul adalah filter sudah tua, sehingga kotor dan bisa mampat. Fungsinya saja sebagai penyaring, jadi kotoran-kotoran yang tersaring bisa mengendap di filter ini. Seringkali filter yang kotor akan mengganggu aliran bensin. Saya pernah mengalaminya, mesin mati mendadak, beberapa kali distarter baru bisa jalan lagi. Kalau kotor, bisa dibersihkan atau diganti saja. Murah kok, di Tegal cuma Rp.20rb (hehehe.. tergantung jenisnya juga ding)
3. pompa bensin
Berfungsi menghisap bensin dari tangki dan menyalurkannya ke karburator. Gawat yah kalau pompa ini tidak berfungsi dengan baik. Saya menggunakan pompa bensin elektrik yang di dalamnya ada lilitan kawat (koil) dan membutuhkan tegangan dari aki. Mirip pompa air filter untuk akuarium :). Dua masalah yang sering timbul adalah pompa tidak mendapatkan tegangan dan pompa aus. Supplai tegangan sering terhenti biasanya jika sekering di boks sekering kendor atau bahkan putus (hehehe, kasus mobil tua). Kotornya filter juga membuat kerja pompa semakin berat. Jika bermasalah, ganti aja, tapi lumayan mahal (saya pernah beli Rp.140rb, tapi ada tipe yang lebih murah kok).
Di mobil sedan, pompa dan filter bensin biasanya terletak di bawah jok belakang sebelah kiri.
4. karburator dan saringan udara
Karburator berfungsi untuk mencampur udara (yang telah tersaring oleh saringan udara) dan bensin sehingga menghasilkan campuran yang sesuai dengan kondisi kerja mesin. Karburator sendiri terdiri atas ruang pencampur dan ruang pelampung. Di ruang pencampur ada venturi, nosel dan katup gas, sedangkan di ruang pelampung terdapat katup jarum dan pelampung. Prinsip kerjanya adalah ketika piston sedang dalam langkap hisap dan katup gas dibuka, udara tersaring masuk ke dalam silinder melalui venturi. Di daerah venturi, udara akan bertekanan lebih rendah daripada ruang pelampung, sehingga bensin dari ruang pelampung akan mengalir ke venturi melalui nosel. Kemudian bensin dan udara bercampur hingga berbentuk kabut, dan dialirkan ke silinder pengapian melalui intake manifold (manifold masuk).
Yang sering jadi masalah adalah nosel tersumbat. Coba lah sesekali karburatornya di servis ringan untuk dibersihkan dan disetel ulang. Ongkos servis di Cimahi untuk servis ringan ini Rp. 40-60rban.
5. intake dan exhaust manifold
Bensin dan udara yang sudah dicampur di karburator disalurkan ke dalam silinder pengapian melalui manifold masuk (intake), sedangkan gas sisa buang dikeluarkan ke pipa pembuangan (dan selanjutnya knalpot) melalui manifold keluar (exhaust). Jarang ada masalah dengan bagian ini, kecuali paking yang kadang aus terutama di paking manifold keluar yang berakibat asap ada yang bocor, tidak semuanya dibuang lewat knalpot
4.master silinder
master cylinder adalah sebuah silinder yang berisi minyak rem yang dikompresi dengan
seher (rem silinder), (hidrolik rem silinder).
Cara kerjanya yaitu Cara kerja master silinder adalah apabila pedal ditekan , maka piston
akan bergerak maju, akibatnya minyak rem akan mengalir ke tangki melalui saluran
di depan master silinder. Dorongan piston akan menyebabkan tekanan minyak naik,
sehingga mendorong katub inlet sampai menutup saluran ke tangki. Tekanan minyak
rem yang ada dalam master silinder akan semakin besar dan akhirnya minyak
menuju ke silinder roda melewati katup pengecek. Piston akan kembali ke posisi
semula apabila pedal rem dibebaskan dengan bantuan pegas pengembali
5.bagian motor stater pada mobil
Bagian-Bagian Motor Starter
Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi tenaga gerak untuk memutarkan fly wheel. Sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian Motor Starter:
* Saklar Starter (Selenoid )
* Kumparan Medan (Field Coil )
* Kumparan Jangkar
* Sikat Arang ( Brush )
* Armatur dan komutator
* Over running clutch dan roda gigi pinion
1. Saklar Starter ( Magnetic Switch )
Saklar starter bekerja sebagai switch utama untuk mengatur arus masuk ke kumparan m Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :
* Terminal B : Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
* Terminal C : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil)
* Terminal ST (50) : Mendapatkan arus dari terminal ST (50) kunci kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak
2. Kumparan Medan ( Field Coil ) & Yoke
Arus dari baterai dialirkan ke kumparan medan yang terbungkus oleh pole core sehinggai hasilkan medan magnet. Yang dibutuhkan motor untuk beroperasi. Field coil dihubungkan dengan rmature coil secara seri melewati sikat arang (brush).
3. Kumparan Jangkar.
Armature (kumparan jangkar) membangkitkan gerak daya putar akibat dari perbedaan arah gaya gerak listrik yang ditimbulkan oleh kumparan medan. Ball bearing menopang putaran kecepatan tinggi dari angkur. Armatur meneruskan arus listrik dari kumparan medan ke angkur melalui sikat arang
4. Sikat dan Pemegang Sikat .
Empat sikat (brush) menyalurkan arus ke armature coil melalui commutator. Dua diantaranya ditopang oleh insulated holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush positif (+)) , dan kedua brush lainnya ditopang oleh grounded holder dan dihubungkan ke commutator (disebut dengan brush negatif (-)) Sikat itu dibuat dari karbon tembaga, yang mempunyai daya konduksi tinggi dan tidak gampang aus. Pegas sikat menekan pada permukaan putaran armature dan menghentikan putaran armature 5. Over Runing Clutch dan Roda Gigi Pinion.
Over Runing Clutch berfungsi untuk:
* Meneruskan putaran yang dihasilkan motor untuk menggerakkan fly wheel melalui roda gigi pinion.
* Menarik gigi pinion jika putaran gigi pinion lebih rendah daripada putaran fly wheel.
Gigi pinion meneruskan daya putar starter ke mesin dengan memutarkan ring gear. Helical spline mengubah daya berputar dari motor ke tuas pinion dan mendukung pertautan/pelepasan gigi pinion dari ring gear.
6.PENGERTIAN
a.camber/Melengkungkan sudut
adalah sudut yang dibuat oleh kemudi kendaraan beroda; khusus, itu adalah sudut antara sumbu vertikal dari roda dan sumbu vertikal kendaraan bila dilihat dari depan atau belakang. Digunakan dalam perancangan sistem kemudi dan suspensi. Jika bagian atas roda lebih jauh keluar daripada bagian bawah (yaitu, jauh dari poros), maka disebut bentuk melengkung positif, jika bagian bawah roda lebih jauh keluar daripada bagian atas, hal itu disebut bentuk melengkung negatif.
b.caster
Caster sudut adalah perpindahan sudut dari sumbu vertikal suspensi roda yang mengemudikan mobil, sepeda atau kendaraan lain, yang diukur dalam arah longitudinal. Ini adalah sudut antara garis poros (dalam mobil - garis imajiner yang berjalan melalui pusat bola atas bersama ke pusat bola bawah bersama) dan vertikal
c.king pin inclination
raja pin ditetapkan pada sudut relatif terhadap wajah roda dari depan atau belakang kendaraan
d.toe in
toe adalah sudut yang simetris setiap roda membuat dengan sumbu longitudinal kendaraan, sebagai fungsi statis geometri, dan efek kinematik dantoe in/ ( kaki dalam), adalah roda depan menunjuk ke arah centreline kendaraan.
7.system pemindah daya pada mobil
Komponen utama dari pemindah daya adalah :
1 Kopling (pada sistem transmisi otomatis tidak terdapat kopling)
2 Transmisi (manual atau otomatis)
3 Poros propeller (drive shaft)
4 Rankaian gandar/as roda (axle assembly). Tergantung tipe kendaraannya, penggerak roda belakang, penggerak roda depan atau penggerak roda depan dan belakang)
8.sifat bahan bakar mesin diesel
viskositas, angka setana, berat jenis, titik tuang, nilai kalor pembakaran, volat
Rabu, 25 November 2009
tugas kp
SISTEM KERJA INJEKSI
MOBIL DIESEL MITSUBISHI KUDA 2000
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI PT SURYA SINDORO SUMBING WOOD INDUSTRI
Jl. Raya Wonosobo-Purworejo Sapuran Wonosobo
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar ahli madya
Jurusan teknik mesin
Disusun oleh :
AGUS MUNAJAT
9007051
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
WONOSOBO
2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan perkembangan industri yang semakin pesat sekarang ini banyak dibutuhkan mesin yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Injeksi lahir, sesuai dengan tutuntan zaman. Untuk menjaga lingkungan makin bersih dan konsumsi bahan bakar juga bisa makin irit. Kerjanya tidak lagi secara mekanis, tetapi elektromekanis. Sistem injeksi dilengkapi dengan komputer yang merupakan 'otak' untuk mengatur kerjanya.
Keuntungan dari sistem injeksi dibandingkan karburator yaitu menghasilkan tenaga besar, lebih efisien dan rendah emisi karena campuran bahan bakar dan udaranya akurat. Hal inilah yang menjadikan pembakaran lebih sempurna.
Mitsubishi Kuda adalah kendaraan jenis Van, Kata van adalah singkatan dari kata karavan,/kendaraan bertutup. Van adalah kendaraan yang digunakan untuk mengangkut barang atau orang. Van ada kalanya dirancang khusus atau ada pula yang dimodifikasi dari mobil sedan, biasanya dengan bak terbuka. Kompetitor yang mirip dengannya adalah Isuzu Panther dan Toyota Kijang. Mitsubishi Kuda terbagi dalam dua tipe mesin yaitu bensin dan diesel.
Motor Diesel tidak menggunakan pengapian . Prinsip kerjanya menggunakan efek pemompaan udara, bila udara dimampatkan maka suhu dan tekananya menjadi naik , setelah itu barulah disemburkan bahan bakar sehingga terjadilah pembakaran . Dengan demikian untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang bahan bakar diperlukan tekanan yang tinggi agar bahan bakar bisa dikabutkan dengan baik , hal ini menyebabkan sistem pasokan bahan bakarnya lebih rumit dibandingkan dengan motor bensin.
Adapun penyebab motor diesel lebih banyak dipergunakan karena :
Hemat dan murah dalam pemakaian bahan bakar .
Tingkat polusi yang diakibatkan oleh gas buang terhadap udara lebih rendah .
Bahan bakar diesel mengandung lebih banyak energi panas dan menghasilkan tenaga lebih besar .
Untuk menghasilkan daya yang besar, dimensi lebih kecil jika dibandingkan dengan karburator engine .
Kemampuan tinggi untuk bertahan tetap hidup , waktu beroperasi pada putaran rendah dengan beban berat .
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah penting untuk diperhatikan dan digunakan acuan agar masalah yang akan di analisis spesifik dan sistematis. Batasan masalahnya adalah:
Sistem kerja injeksi pada mobil diesel misubishi kuda tahun 2000
Perawatan sistem injeksi pada mobil diesel misubishi kuda tahun 2000
1.3 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan praktek kerja lapamgan antara lain :
1. Mengetahui sistem kerja injeksi mobil diesel mitsubishi kuda 2000
2. Menganalisis permasalahan yang ada pada sistem injeksi mobil diesel mitsubishi kuda 2000
1.4 Manfaat Kerja Praktek
A. Bagi Mahasiswa
1.Memperoleh pengetahuan secara langsung dan nyata.
2.Mampu mengaplikasikan pengetahuannya di lapangan kerja.
B. Bagi Akademis
1.Terjalin hubungan kerja sama antara perguruan tinggi dengan perusahaan.
Sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
C. Bagi Perusahaan
1. Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pendidikan.
2. Mengetahui kualitas sumber daya manusia yang dapat dijadikan calon tenaga kerja.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan untuk menyusun laporan Kerja Praktek ( KP ) adalah :
Metode Observasi
Adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung objek penelitian.
Metode Studi Literatur
Metode pengumpulan data dengan cara membaca literatur yang sesuai dengan objek kerja praktek dan memahami serta mencatat data yang dibutuhkan.
Metode wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara bertanya secara langsung kepada pihak yang mempunyai hubungan seperti pembimbing lapangan, Operator, Dosen pembimbing.
4. Metode Praktek
Metode pengumpulan data dengan cara melakukan kerja praktek pada perusahaan dan berhubungan langsung dengan barang yang digunakan untuk kerja praktek.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistem laporan kerja praktek, dimaksudkan untuk memberikan laporan kerja praktek. Beriku merupakan uraian dari bab-bab dalam laporan kerja praktek adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan kerja praktek, manfaat keja praktek, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB III LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang tinjauan umum tentang sistem injeksi .Dan menjelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organ sistem tenaga kerja, kesejahteraan karyawan dan lokasi kerja praktek.
BAB III METODOLOGI
Menjelaskan tentang tata cara rangkaian kegiatan secara garis besar yang akan dilakukan untuk mengatasi gangguan sistem injeksi pada mobil misubishi kuda 2000.
BAB IV PEMBAHASAN
Menguraikan tentang tata cara pemeliharaan system injeksi antara lain pemeriksaan pluyer ( torak ) didalam suatu silinder dengan kelonggaran 0,001 mm, pemeriksaan dan pembersihan pompa bahan bakar, pemeriksaan nosel ( pengabut ), pemeriksaan pada Governor,dan pemeriksaan timer.
BAB V KESIMPULAN
Mengenai kesimpulan dan saran-saran, kesimpulan merupakan pernyataan tentang hasil pembahasan masalah dan saran yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan masukkan untk memajukan bengkel dimasa yang akan datang.
BAB. II LANDASAN TEORI
Sistem injeksi berkembang secara bertahap.Pada awal 1980-an, dengan berkembangnya teknologi komputer, sistem injeksi bensin juga mengalami perubahan.
. Pada sebagian besar mesin mobil sekarang, injektornya berada di mulut masuk ruang bakar mesin atau dekat dengan katup isap. Setiap silinder menggunakan satu injektor. Karena itu produsen menyebut sistem injeksi dengan multipoint injection (MPI). Sebelumnya juga ada yang disebut Throttle Body Injection, injektor yang digunakan satu dan dipasang di tempat yang biasanya dihuni oleh karburator.
Dengan sistem injeksi yang dikontrol secara elektronik, mesin mampu beradaptasi untuk bekerja secara efisien dan efektif sesuai kondisi lingkungan. Misalnya, berdasarkan perubahan suhu, kelembaban udara, ketinggian tempat, beban mesin at, kecepatan, jenis bahan bakar dan sebagainya. Untuk ini, sistem dilengkapi alat pengindera atau sensor-sensor plus saklar yang selanjutnya mengirimkan informasi ke otak mesin yang disebut Engine Control Module (ECM) atau Engine Control Unit (ECU).
Cara kerja sistem injeksi bahan bakar elektronik adalah bahan bakar ditekan oleh pompa bertekanan tinggi (high pressure regulator fuel pump) melalui fuel rail menuju injector/nozzle yang mengarah ke ruang bakar (combustion chamber). Buka tutup injector ini diatur oleh ECU (electronic control unit) yang juga mengatur sistem pengapian (ignition). Secara singkat kebutuhan bahan bakar mesin diatur oleh ECU berdasarkan data yang diterima dari beberapa sensor seperti O2 sensor, throttle body position sensor, dan mass flow sensor yang membaca berapa banyak udara yang masuk ke throttle body. Sedangkan dalam sistem karburator, bahan bakar ikut masuk ke ruang bakar (pengabutan) menggunakan udara vakum melalui spuyer (main jet & pilot jet) yang diperoleh dari isapan piston sehingga akurasi campuran bahan bakar dan udara masih rendah.
Dalam mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Sebelumnya udara yang diisap telah dikompresi dalam ruang bakar sampai tekanan dan temperatur menjadi naik. Naiknya tekanan dan temperatur mengakibatkan bahan bakar menyala dan terbakar sendiri. Untuk memperoleh tekanan kompresi yang tinggi saat putaran mesin rendah, banyaknya udara yang masuk ke dalam silinder harus besar tanpa menggunakan throttle valve untuk membatasi aliran dari udara yang dihisap memiliki pengaruh besar terhadap terjadinya pembakaran sendiri (self-ignition) yang dapat menentukan output. Efisiensi pengisapan adalah suatu hal yang penting. Untuk bahan bakar mesin diesel menggunakan minyak diesel (solar). Bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar, dan dapat terbakar secara spontanitas oleh adanya temperatur udara yang tinggi. Tingginya temperatur udara yang dikompresikan dapat mempermudah bahan bakar untuk terbakar secara spontanitas. Nilai kemampuan bahan bakar diesel untuk cepat terbakar adalah angka cetane (cetane number). Dengan demikian dalam sebuah mesin diesel, output mesinnya dikontrol oleh pengontrol banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan. Penggunaan perbandingan kompresi yang tinggi dan bahan bakar dengan titik bakar (ignition point) yang rendah akan memperbaiki kemampuan terbakarnya bahan bakar.
Dalam perkembangan teknologi otomotif tidak hanya tertuju pada perkembangan desain dan karakteristik mesin khususnya pada mesin mobil saja , akan tetapi juga terhadap pengembangan tentang sistem penyaluran bahan bakar dan udara . Dimana telah diterapkan pada sistem saluran bahan bakar dan aliran udara dengan menggunakan sistem pompa injeksi pada motor diesel yang mempunyai keuntungan dan kehandalan lebih dibandingkan dengan sistem karburator yang pada umumnya dipakai pada motor bensin .
Perancancangan sistem injeksi bahan bakar dan aliran udara pada motor diesel ini berdasarkan pada banyaknya jenis mobil ini digunakan oleh masyarakat , dimana pada perkembangan teknologi otomotif ( mobil ) saat ini mengarah pada penggunaan sistem injeksi untuk penyaluran atau distribusi bahan bakar dan udara.
MOBIL DIESEL MITSUBISHI KUDA 2000
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI PT SURYA SINDORO SUMBING WOOD INDUSTRI
Jl. Raya Wonosobo-Purworejo Sapuran Wonosobo
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar ahli madya
Jurusan teknik mesin
Disusun oleh :
AGUS MUNAJAT
9007051
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
WONOSOBO
2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan perkembangan industri yang semakin pesat sekarang ini banyak dibutuhkan mesin yang dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Injeksi lahir, sesuai dengan tutuntan zaman. Untuk menjaga lingkungan makin bersih dan konsumsi bahan bakar juga bisa makin irit. Kerjanya tidak lagi secara mekanis, tetapi elektromekanis. Sistem injeksi dilengkapi dengan komputer yang merupakan 'otak' untuk mengatur kerjanya.
Keuntungan dari sistem injeksi dibandingkan karburator yaitu menghasilkan tenaga besar, lebih efisien dan rendah emisi karena campuran bahan bakar dan udaranya akurat. Hal inilah yang menjadikan pembakaran lebih sempurna.
Mitsubishi Kuda adalah kendaraan jenis Van, Kata van adalah singkatan dari kata karavan,/kendaraan bertutup. Van adalah kendaraan yang digunakan untuk mengangkut barang atau orang. Van ada kalanya dirancang khusus atau ada pula yang dimodifikasi dari mobil sedan, biasanya dengan bak terbuka. Kompetitor yang mirip dengannya adalah Isuzu Panther dan Toyota Kijang. Mitsubishi Kuda terbagi dalam dua tipe mesin yaitu bensin dan diesel.
Motor Diesel tidak menggunakan pengapian . Prinsip kerjanya menggunakan efek pemompaan udara, bila udara dimampatkan maka suhu dan tekananya menjadi naik , setelah itu barulah disemburkan bahan bakar sehingga terjadilah pembakaran . Dengan demikian untuk menyemprotkan bahan bakar ke ruang bahan bakar diperlukan tekanan yang tinggi agar bahan bakar bisa dikabutkan dengan baik , hal ini menyebabkan sistem pasokan bahan bakarnya lebih rumit dibandingkan dengan motor bensin.
Adapun penyebab motor diesel lebih banyak dipergunakan karena :
Hemat dan murah dalam pemakaian bahan bakar .
Tingkat polusi yang diakibatkan oleh gas buang terhadap udara lebih rendah .
Bahan bakar diesel mengandung lebih banyak energi panas dan menghasilkan tenaga lebih besar .
Untuk menghasilkan daya yang besar, dimensi lebih kecil jika dibandingkan dengan karburator engine .
Kemampuan tinggi untuk bertahan tetap hidup , waktu beroperasi pada putaran rendah dengan beban berat .
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah penting untuk diperhatikan dan digunakan acuan agar masalah yang akan di analisis spesifik dan sistematis. Batasan masalahnya adalah:
Sistem kerja injeksi pada mobil diesel misubishi kuda tahun 2000
Perawatan sistem injeksi pada mobil diesel misubishi kuda tahun 2000
1.3 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan praktek kerja lapamgan antara lain :
1. Mengetahui sistem kerja injeksi mobil diesel mitsubishi kuda 2000
2. Menganalisis permasalahan yang ada pada sistem injeksi mobil diesel mitsubishi kuda 2000
1.4 Manfaat Kerja Praktek
A. Bagi Mahasiswa
1.Memperoleh pengetahuan secara langsung dan nyata.
2.Mampu mengaplikasikan pengetahuannya di lapangan kerja.
B. Bagi Akademis
1.Terjalin hubungan kerja sama antara perguruan tinggi dengan perusahaan.
Sebagai salah satu acuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
C. Bagi Perusahaan
1. Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pendidikan.
2. Mengetahui kualitas sumber daya manusia yang dapat dijadikan calon tenaga kerja.
1.5 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan untuk menyusun laporan Kerja Praktek ( KP ) adalah :
Metode Observasi
Adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung objek penelitian.
Metode Studi Literatur
Metode pengumpulan data dengan cara membaca literatur yang sesuai dengan objek kerja praktek dan memahami serta mencatat data yang dibutuhkan.
Metode wawancara
Metode pengumpulan data dengan cara bertanya secara langsung kepada pihak yang mempunyai hubungan seperti pembimbing lapangan, Operator, Dosen pembimbing.
4. Metode Praktek
Metode pengumpulan data dengan cara melakukan kerja praktek pada perusahaan dan berhubungan langsung dengan barang yang digunakan untuk kerja praktek.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistem laporan kerja praktek, dimaksudkan untuk memberikan laporan kerja praktek. Beriku merupakan uraian dari bab-bab dalam laporan kerja praktek adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan kerja praktek, manfaat keja praktek, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB III LANDASAN TEORI
Menjelaskan tentang tinjauan umum tentang sistem injeksi .Dan menjelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organ sistem tenaga kerja, kesejahteraan karyawan dan lokasi kerja praktek.
BAB III METODOLOGI
Menjelaskan tentang tata cara rangkaian kegiatan secara garis besar yang akan dilakukan untuk mengatasi gangguan sistem injeksi pada mobil misubishi kuda 2000.
BAB IV PEMBAHASAN
Menguraikan tentang tata cara pemeliharaan system injeksi antara lain pemeriksaan pluyer ( torak ) didalam suatu silinder dengan kelonggaran 0,001 mm, pemeriksaan dan pembersihan pompa bahan bakar, pemeriksaan nosel ( pengabut ), pemeriksaan pada Governor,dan pemeriksaan timer.
BAB V KESIMPULAN
Mengenai kesimpulan dan saran-saran, kesimpulan merupakan pernyataan tentang hasil pembahasan masalah dan saran yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan masukkan untk memajukan bengkel dimasa yang akan datang.
BAB. II LANDASAN TEORI
Sistem injeksi berkembang secara bertahap.Pada awal 1980-an, dengan berkembangnya teknologi komputer, sistem injeksi bensin juga mengalami perubahan.
. Pada sebagian besar mesin mobil sekarang, injektornya berada di mulut masuk ruang bakar mesin atau dekat dengan katup isap. Setiap silinder menggunakan satu injektor. Karena itu produsen menyebut sistem injeksi dengan multipoint injection (MPI). Sebelumnya juga ada yang disebut Throttle Body Injection, injektor yang digunakan satu dan dipasang di tempat yang biasanya dihuni oleh karburator.
Dengan sistem injeksi yang dikontrol secara elektronik, mesin mampu beradaptasi untuk bekerja secara efisien dan efektif sesuai kondisi lingkungan. Misalnya, berdasarkan perubahan suhu, kelembaban udara, ketinggian tempat, beban mesin at, kecepatan, jenis bahan bakar dan sebagainya. Untuk ini, sistem dilengkapi alat pengindera atau sensor-sensor plus saklar yang selanjutnya mengirimkan informasi ke otak mesin yang disebut Engine Control Module (ECM) atau Engine Control Unit (ECU).
Cara kerja sistem injeksi bahan bakar elektronik adalah bahan bakar ditekan oleh pompa bertekanan tinggi (high pressure regulator fuel pump) melalui fuel rail menuju injector/nozzle yang mengarah ke ruang bakar (combustion chamber). Buka tutup injector ini diatur oleh ECU (electronic control unit) yang juga mengatur sistem pengapian (ignition). Secara singkat kebutuhan bahan bakar mesin diatur oleh ECU berdasarkan data yang diterima dari beberapa sensor seperti O2 sensor, throttle body position sensor, dan mass flow sensor yang membaca berapa banyak udara yang masuk ke throttle body. Sedangkan dalam sistem karburator, bahan bakar ikut masuk ke ruang bakar (pengabutan) menggunakan udara vakum melalui spuyer (main jet & pilot jet) yang diperoleh dari isapan piston sehingga akurasi campuran bahan bakar dan udara masih rendah.
Dalam mesin diesel, bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar pada akhir langkah kompresi. Sebelumnya udara yang diisap telah dikompresi dalam ruang bakar sampai tekanan dan temperatur menjadi naik. Naiknya tekanan dan temperatur mengakibatkan bahan bakar menyala dan terbakar sendiri. Untuk memperoleh tekanan kompresi yang tinggi saat putaran mesin rendah, banyaknya udara yang masuk ke dalam silinder harus besar tanpa menggunakan throttle valve untuk membatasi aliran dari udara yang dihisap memiliki pengaruh besar terhadap terjadinya pembakaran sendiri (self-ignition) yang dapat menentukan output. Efisiensi pengisapan adalah suatu hal yang penting. Untuk bahan bakar mesin diesel menggunakan minyak diesel (solar). Bahan bakar diinjeksikan ke dalam ruang bakar, dan dapat terbakar secara spontanitas oleh adanya temperatur udara yang tinggi. Tingginya temperatur udara yang dikompresikan dapat mempermudah bahan bakar untuk terbakar secara spontanitas. Nilai kemampuan bahan bakar diesel untuk cepat terbakar adalah angka cetane (cetane number). Dengan demikian dalam sebuah mesin diesel, output mesinnya dikontrol oleh pengontrol banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan. Penggunaan perbandingan kompresi yang tinggi dan bahan bakar dengan titik bakar (ignition point) yang rendah akan memperbaiki kemampuan terbakarnya bahan bakar.
Dalam perkembangan teknologi otomotif tidak hanya tertuju pada perkembangan desain dan karakteristik mesin khususnya pada mesin mobil saja , akan tetapi juga terhadap pengembangan tentang sistem penyaluran bahan bakar dan udara . Dimana telah diterapkan pada sistem saluran bahan bakar dan aliran udara dengan menggunakan sistem pompa injeksi pada motor diesel yang mempunyai keuntungan dan kehandalan lebih dibandingkan dengan sistem karburator yang pada umumnya dipakai pada motor bensin .
Perancancangan sistem injeksi bahan bakar dan aliran udara pada motor diesel ini berdasarkan pada banyaknya jenis mobil ini digunakan oleh masyarakat , dimana pada perkembangan teknologi otomotif ( mobil ) saat ini mengarah pada penggunaan sistem injeksi untuk penyaluran atau distribusi bahan bakar dan udara.
Langganan:
Postingan (Atom)